SAMPIT – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati lokasi baru di eks Bioskop Mentaya hingga kini masih menuai beberapa masalah antara petugas pasar dengan para pedagang.
Ironisnya para pedangang masih ada yang menempati sekitaran Taman Kota Sampit, seperti di sekitar jalan Perhutani Sampit. Sebenarnya permainan apa yang sedang di main kan oleh dinas terkait dengan masalah perpindahan para Pedagang ke lokasi baru yakni di eks Bioskop Mentaya.
Seperti yang dituturkan Adi (30) kepada beritasampit; Senin (30/1/2017) malam. Dia mengatakan bahwa tempat yang disediakan tidak memberikan kenyamanan pada pembeli karena terlalu sempit.
“Saya ini penjual topi dan ikat pingang. Saya bukan nya ngak mau pindah mas tapi tempat untuk berjualan aksesoris ini mana cukup. Karena kami penjual barang yang seperti ini mengutamakan kepuasan para pembeli dan pelangan yang mampir ke toko kami. Tapi dengan lapak yang hanya seluas WC umum saja ini mana mungkin bisa nyaman mas”, ungkap pedagang Baamang Tengah ini.
Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya dia bersama kawan PKL lainnya pernah melaporkan hal tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sementata jawaban dari DPRD akan menindak lanjuti terkait dengan apa yang telah disampaikan dan akan langsung turun ke lapangan itu nihil hingga sampai saat ini.
“Kami juga pernah tembus ke rumah jabatan bupati (Rujab) kedatangan kami saat itu disambut oleh pak Wakil Bupati HM Muhamad Taufiq Mukri. Dalam pertemuan itu wabup meminta kepada kami untuk mengumpulkan lagi informasi bagi para pedagang yang mengetahui info-info seputaran masalah yang ada di eks Bioskop Mentaya Sampit. Namun banyak yang tidak mau terbuka karena takut akan di ancam atau di gertak,” pungkasnya. (im/beritasampit.co.id)