NANGA BULIK – Sempat di keluhan mengenai pelayanan rujukan beberapa waktu lalu, kini RSUD Lamandau kembali mendapat kritikan, salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Rika Candrawati seorang keluarga pasien melalui media sosial. Ia menceritakan bahwa pada tanggal 19 Januari 2017 lalu, anaknya mengalami demam, setelah beberapa hari dirawat tak kunjung membaik, dan pada tanggal 24 Januari, Rika pun langsung membawa anaknya ke ICU Rumah Sakit tersebut.
Namun, sakit yang diderita anaknya tak kunjung ada perubahan apapun, bahkan dirinya sontak panik, setelah dua hari di rawat di ICU terjadi pembengkakan hingga di kaki kiri yang tidak lain akibat masuknya cairan infus yang bukan pada tempatnya (Flebitis).
Keesokan harinya, dokter menganjurkan anaknya sudah boleh pulang dengan alasana demam yang dialami anaknya sudah stabil. “Anak ibu sudah boleh pulang, panasnya sudah stabil, panasnya ini sudah biasa aja. Tetap minum obat Paracetamol bergantian Ibuprofen dalam tiap 4 jam,” ungkap Rika mengikuti ucapan dokter yang ia dengar, kamis (2/2/2017)
“Dokter itu profesional gak ya?? Panas anak masih naik turun ditambah dengan kaki kiri bekas infus bengkak dan meradang, anak ko sudah di suruh pulang…!! Sungguh terlalu…,” keluhnya kesal.
Merasa anaknya tidak kunjung sembuh, Rika akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal di RSUD Lamandau dan ingin melakukan rujukan pada esok harinya. Namun yang terjadi dokter tidak bersedia memberi rujukan.
“Setelah terjadi perdebatan sengit, akhirnya dokter memberikan kami surat rujukan ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun. Setelah beberapa hari dirawat disana, anak kami sembuh. Saya sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Lamandau,” tandasnya. (cipt/beritasampit.co.id).