SAMPIT.- Harga kelapa di daerah selatan Kotim semakin tinggi, khususnya di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur Kalteng membawa kebahagian bagi petani kelapa daerah sekitarnya. Betapa tidak, beberapa tahun belakangan harga buah sempat anjlok perbijinya hanya berkisar Rp 750 – Rp 1.000. Bagi pemilik kebun harga dulu hanya untuk menutupi biaya pemeliharaan kebun saja.
Sekarang harga kelapa sangat membanggakan para petani didaerah itu yakni mencapai Rp 2.500 -sampai Rp 3.000 perbiji di tingkat pengepul yang kwalitas baik.
Hal itu diungkapkan Utuh Darham, petani kelapa didesa Handil Sohor yang memiliki kebun buah kelapa yang turun buahnya hanya 20 ribu biji panen, per tiga bulan sekali. ” Alhamdulillah selama pembeli banyak yang datang ke daerah ini harga nyiur sangat menggiurkan,” ujarnya, Sabtu(4/1/2017) sore.
Harga buah kelapa tua di daerah selatan Kotim kini kondisinya membaik, bahkan sudah dimasuki para pengepul yang memiliki kerjasama dan jaringan untuk memasok kelapa ke luar Kalteng. Ada yang ke Banjarmasin, bahkan hingga keluar pulau yakni Surabaya dan Semarang. Setiap minggu puluhan truk puso membawa hasil panen kelapa.
Setiap harinya bongkar muat kelapa terlihat di anak sungai didesa bahkan pinggir kawasan jalan Provinsi Kotim – Seruyan. Bukan hanya itu banyak juga bongkar muatnya di pelabuhan pasar H Umar Hasyim, Samuda.
Geliat perekonomian petani kelapa yang mulai membaik dengan tingginya nilai jual harga ditingkat lokal tentunya membawa dampak segar bagi petani.
” Kita bawa ke Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, yang beli langsung kepetaninya sudah harga Rp 2.300 – Rp 2.500 perbiji,” kata Hairul warga Babaung, Kecamatan Pulau Hanaut yang rutin memuat kelapa menggunakan mobil pick up.
Menurut pengakuannya dia mengecer diwarung -warung sekitar wilayah kecamatan Danau Sembuluh setiap seminggu sekali. Ia sering membawa kelapa tua disamping juga buah kelapa muda dengan muatan sekitar 500 biji. ” Seminggu sekali saya mengirim keperluan disana dengan harga jual kepengencer Rp 4 ribu, Yah untuk bertahan hidup,” ujarnya sumringah.
Pantauan Berita Sampit permintaan kelapa ke wilayah ini cukup tinggi, shingga harga jual buah kelapa terus meningkat.
Setiap hari aktifitas bongkar muat buah kelapa , ada yang menggunakan mobil pick up, truk biasa hingga truk puso. Selain melalui pelabuhan pasar Samuda, jual beli banyak juga dilakukan di anak sungai desa-desa, seperti Desa Handil Sohor, Samuda Besar, Sei Ijum Raya, Parebok, Basawang, Regei Lestari, Kuin Permai dan Lampuyang.
(mar/beritasampit).