SAMPIT – Prediksi datangnya musim kemarau yang panjang tinggal beberapa bulan lagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) melakukan sosialisasi kewilayah 4 kawasan selatan ditahun lalu terekam banyaknya titik hot spot.
Salah satunya di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS). Rapat sosialisasi itu dilaksanakan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB, di Aula lantai ll, Kecamatan, Kamis(9/2/2017). Hadir dalam sosialisasi ,Kepala BPBD Kotim yang diwakili Kabid Seksi Kedaruratan BPBD Kotim, Agus Mulyadi, Camat MHS, Syahrudin, Koramil 1015-06, Petu Akhmas Yani, dan yang mewakili polsek Jaya Karya, Damang, Lurah serta Kepala Desa, BPD, mantir, RT dan sejumlah tokoh masyarakat.
Kabid Seksi Kedaruratan, BPBD Kotim , Agus Mulyadi, usai rapat sosialisasi pencegahan Karhutla, Kepada beritasampit menjelaskan bahwa tahap pertama adalah sosialisasi dilarang membakar hutan dan lahan apapun alasannya. Kedua, memberikan solusi, yaitu dengan kesiapsiagaan masing -masing desa itu membentuk Barisan Relawan Kebakaran dan Bencana (Balakarcana).
“Sudah terbentuk 99 Balakarcana. Dari 168 desa. Dan 18 perusahaan yang telah membentuk Balakarcana di SK kan oleh camat,” katanya. Kecamatan sendiri, sambungnya, mereka 17 Kecamatan sudah membentuk di SK kan oleh Bupati. Lanjutnya, solusi untuk petani adalah, mereka memberikan bantuan baik berupa, tekhnis membuka lahan yang baru atau yang modern.
Intensifikasi pertanian dengan membuka lahan yang lebih intensif dengan cara yang modern. “Hasilnya beberapa kali lipat dengan lahan yang berat, yaitu, dengan metode membuka lahan tanpa bakar. Pembelian bibit unggul, kemudian pemberian pupuk dan peralatan pertanian melalui instansi terkait serta bimbingan tekhnisnya,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Selatan(MHS), Syahrudin, S.sos mengatakan, adanya sosialisasi tersebut dengan wilayah yang di pimpinya, mereka sepakat segera mempersiapkan keperluan-keperluan karhutla yakni damkar yang tersedia. Kita semua berkometmen bersama kepala desa dan lurah akan membentuk posko di kecamatan.
“Kita berkometmen dengan 8 desa dan dua kelurahan membentuk posko damkar untuk menanggulangi karlahut sedini mungkin,” ujarnya. Dikatakannya, inti sosialisasi ini adalah sedini mungkin untuk pencegahan karhutla. Kepada seluruh masyarakat Kecamatan MHS itu kita sosialisasikan. Dan kita imbau bahwa pencegahan itu, adanya penegakan hukum dari aparat yang berwenang, supaya masyarakat berhati-hati tidak melakukan pembakaran sembarangan lagi. (mar/beritasampit.co.id)