SAMPIT – Kelompok Tani (Poktan) Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melakukan panen padi paretas unggul Nasional Ciherang dan Cimelati pada tanam April – September (Asep) yang masa penanaman diundur karena cuaca ekstrim sekitar Oktober -Nopember 2016 lalu, sehingga para petani mulai melakukan panen atau ubinan.
Perhektarnya sungguh mencapai hadil yang signifikan yakni 6,8 ton Gabah Kering Panen di lahan seluas 50 hektare milik poktan Haduhup dan poktan Itah di desa Rawasari.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pulau Hanaut, Mulyanto mengatakan kalau dirinya telah melakukan panen padi paretas unggul Nasional, hingga panen terus berlanjut sampai akhir Februari mencapai ratusan hektare.
Panen padi unggul Nasional tidak serentak karena poktan saat melakukan tanam tidak bersamaan, Sehingga masa panen pun akhirnya secara bergiliran.
” Tadi kita sekitar jam 10.00 WIB barusan melaksanakan panen padi paretas Ciherang dan Cimelati. Kita ubinan bersama Dinas Pertanian Kabupaten yang perhektare mencapai 6,8 ton gabah kering, dan hanya panen sebagian poktan 200 hektare. Sedang panen masih berlanjut sampai akhir Februari 2017 perkiraan jumlahnya mencapai 500 hektare,” kata Mulyanto Senin(13/2/2017).
Ditambahkan, target realisasi musim tanam Oktober – Maret (Okmar) 2016 – 2017, untuk wilayah Kecamatan Pulau Hanaut jumlah luasan tanam 4.000 hektare yang tersebar di 14 desa dan masih melakukan tanam.
” Untuk paretas unggul Nasional Ciherang dan Cimelati luas tanam 1.500 hektare, sedang tanam terbanyak jenis unggul lokal paretas Siam epang seluas 2.500 hektare,” pungkasnya.(mar/beritasampit.co.id)
