KASONGAN – Pro dan kontra kasus Bupati Katingan terus berlanjut, sebelumnya Aliansi Masyarakat Katingan bersatu (AMKB) mendesak Ahmad Yantenglie mundur dari jabatanya. Kini giliran Kelompok yang menamakan diri Gerakan Aksi Damai 162 yang rencananya akan di ikuti oleh ribuan peserta aksi damai terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
“Aksi damai diikuti 4000 orang dari 13 Kecamatan menolak upaya pemakzulan Bupati Katingan, karena syarat dengan intrik politik dan masyarakat yang mengatas namakan aliansi masyarakat Katingan bersatu (AMKB) tidak mewakili seluruh aspirasi masyarakat Katingan, hanya mewakili kepentingan elit dan kelompok tertentu,”ujar Edy Ruswandi koordinator aksi damai 162, senin (13/2/2017).
Edy juga menambahkan, rencana aksi damai menolak upaya pemakzulan Bupati Katingan Ahmad Yantenglie, yang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017 tersebut akan diikut oleh masyarakat asli Katingan yang berdomisi di wilayah Katingan.
“kita sudah mengamati aksi yang ingin menjatuhkan Bupati Katingan kebanyakan bukan orang Katingan yang berdomisili di Katingan, sehingga kami menilai itu bukan aspirasi masyarakat Katingan dan yang katanya diikuti ribuan orang nyatanya semua aksi yang mereka yang hadir paling banyak 200 orang itupun kebanyakan dari luar Katingan,”paparnya.
Pihaknya juga menantang DPRD Katingan apakah akan seantusias mereka menerima rakyat Katingan, sebagaimana mereka menerima aksi aliansi yang ingin menjatuhkan Bupati.
“Terutama Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir L. Nussa dan ketua Pansus Fahmi Fauzi, anggota pansus yang selalu siap sedia menerima aksi penyampaian pendapat. Kalau mereka ini tidak ada atau banyak alasan maka sudah jelas ini bagian dari trik dan intrik politik,” tegasnya.(kwt/beritasampit.co.id)