SAMPIT – Desa Sebamban, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada tanam Oktober-Maret (Okmar) 2016 -2017 menurun dari tahun lalu.
Hal ini karena Pemerintah Daerah melarang Kelompok Tani ( Poktan) setempat untuk tidak membakar ladangnya saat musim tanam karena akan berurusan dengan hukum apabila tidak diindahkan.
Untuk itu, Poktan hanya menanam padi dilahan persawahan mereka saja dan tidak dilahan ladang yang sering biasanya dibakar karena lahan tersebut belum jadi. Saat ini laham tersebut sudah ditumbuhi rumput liar dan bekas tersisa akar pohon- pohon kayu.
Perlu diketahui, dari jumlah lahan yang ada, desa Sebamban memiliki lahan potensial untuk bisa ditanami padi sekitar 800 hektare lebih. Sebelumnya luasan tanam lahan yang tergarap Poktan sekitar 450 hektare terdiri lahan padi sawah dan padi ladang.
Untuk tahun ini luasan tanam padi Okmar di Desa tersebut hanya sekitar 350 hektare saja yang tergarap. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Handep Hapakat Desa Sebamban, Juhriansyah mengatakan, berkurangnya penanaman padi Okmar tahun ini karena petani tak bisa menambah lahannya pada luas tanam padi ladang, akibat larangan membakar ladang.
Selain itu katanya, karena cuaca panas serta turun hujan sangat deras juga mengakibatkan lahan persawahan berdataran rendah turut kena banjir. Sehingga sebagian para petani tak bisa menanam padi bersamaan.
“Penanaman padi sudah berlangsung bulan Desember 2016 hingga Januari 2017 sudah mencapai 70 persen,” ujarnya Juhriansyah, saat dikonfirmasi beritasampit, di Desa Sebamban, jumat(17/2/2017).
Penanaman padi katanya tidak serentak, karena faktor cuaca yang tak menentu membuat sebagian petani menunda semainya lantaran lahannya yang masih banjir. “Kalau luasan tanam tahun lalu sebanyak 450 hektare. Tahun ini paling banter sekitar 350 hektare,” ujarnya memprediksi.
Lanjutnya, jenis paretas yang banyak ditanam unggul lokal Siam Epang, sedang sisanya paretas unggul Nasional jenis Ciherang. “Untuk Siam epang luasan lahan senbayak 275 hektare dan Ciherang 75 hektare,” kata Juhriansyah yang pernah mengikuti pertemuan Penas di Malang Jawa Timur.
Dikatakannya, ada tiga Poktan yang menerima bantuan bibit atau benih unggul Nasional Ciherang dari Dinas Pertanian yaitu, Poktan Cinta Karya, Maju Jaya dan Cinta Padi.” Masing-masing satu anggota menerima 25 kilogram,”sebutnya.
Dijelaskannya, ada 6 Kelompok Tani (poktan) yang aktif yakni, Laskar Tani, Cinta Karya, Peduli Sesama, Bunga Padi, Maju Jaya dan Cinta Padi. Dengan jumlah anggota 150 orang petani.(mar/beritasampit.co.id)