SAMPIT-Sebagai salah satu negara yang miliki hutan hujan tropis, tidak mengherankan jika Indonesia memproduksi banyak sekali rotan, khususnya pada Pulau Kalimantan sebagai penghasil rotan alam yang cukup signifikan untuk perekonomian negara maupun perekonomian di daerah.
Namun siapa sangka ditengah perekonomian yang sedang sulit melanda negara kita. Terdapat beberapa pengerajin rotan yang masih bertahan sebagai sumber pencaharian mereka, karena hanya bekal keahlian yang mereka miliki tersebut sudah terlatih.
Pada tahun sebelumnya mereka sudah diberikan pelatihan khusus dan dikirim keluar daerah oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dikala itu. Dari pantauan beritasampit.co.id Selasa (21/02/17) pengerajin rotan di Jalan Usman Harun (simpang 3) hanya ada 2 Meubel rotan yang masih bertahan.
Dani, seorang pengrajin sekaligus pemilik Meubel Rotan tersebut mengaku bahwa dia hanya meneruskan usaha tersebut oleh bos nya dulu. Lalu membuka usaha sendiri, usaha yang sama yaitu pengrajin rotan.
“Kita menjual kerajinan ini mulai kisaran harga Rp 200.000 sampai dengan Rp 1.500.000 untuk harga Rp 1.500.000 itu sepaket diantaranya 4 kursi dan 1 meja. Kitapun sekarang hanya tinggal 2 meubel saja disini, kalau dulu memang banyak di jajaran simpang 3 ini. Tetapi setelah perekonomian kita menurun itu juga mempengaruhi teman-teman yang lain untuk membuka usaha lain.”ungkapnya
Selain itu juga pengerajin rotan yang sudah bertahan sejak 16 tahun lalu itu juga mengatakan jumlah pesanan mereka beberapa bulan terakhir juga menurun, berbeda dengan bulan bulan atau tahun sebelum nya yang masih ramai pemesenan parsel untuk kalangan PNS dan Swalayan.
“Kalau dulu itu tahun 2012 kita sering dikirim oleh Pemerintah disini untuk pelatihan kerajinan ke luar daerah sampai ke Bali sana. Tetapi sekarang kita seperti tidak diperhatikan lagi, terbukti sekarang tidak ada lagi pelatihan pelatihan untuk menambah Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidang ini”.ucapnya
Ia juga berharap kepada pemerintah kabupaten melalui dinas yang terkait untuk memperhatikan usaha yang mampu membangkitkan sektor ekonomi daerah ini. Karna lambat laun usaha pengrajin rotan ini jika tidak diteruskan akan hilang.
Mereka juga mengharapkan modal dari pemerintah, karna sebelumnya mereka kalau di kirim untuk pelatihan diberikan pesangon untuk modal usaha mereka.
(jmy/beritasampit.co.id)