Fasilitas PJU Buruk, Wajah Kota Sampit Malam Hari Menyeramkan

    SAMPIT-Bergerak Cepat Membangun Kotim dan Menjadikan Sampit Kota Wisata sepertinya masih impian dan pribadi Bupati Kotim H Supian Hadi. Tidak demikian dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlihat tidak sigap mengurusi fasilitas penunjang wisata sepeti penerangan jalan umum (PJU)

    “Salah satu ciri kota wisata adalah ketersediaan penerangan. Dari sisi polesan, Kota Sampit sudah cukup bagus, hanya saja malam hari penataan dan perawatan PJU sepertinya tidak diperhatikan,” kata Agung, Pemerhati Pariwisata di Sampit, Sabtu (25/2).

    Lebih lanjut dia mengatakan dari sisi semangat orang nomor satu di Kotim bertekad kuat, namun ditingkat pelaksanaan masih perlu perhatian.

    “Pak bupati sudah sangat serius dan masyarakat sudah mengetahui impian itu. Kemungkinan masalahnya ada di dinas teknis. PJU misalnya perlu evaluasi di dinas itu,” katanya.

    Tidak pedulinya dinas terkait dengan PJU kini dikeluhkan, titik kota sampit terkesan seram dan menakutkan.

    Lampu PJU tidak terurus justru nyata terlihat di fasilitas publik dan tergolong baru dibangun, seperti Bundaran Balanga, Taman Kota Sampit dan beberapa ruas jalan utama.

    Seperti yang di tuturkan Riszky (21), pemuda asal Kelurahan Ketapang. Dia mengatakan perhatian PJU memang minim bahkan terkesan asal-asalan, seperti kabel yang semberawut, kemudian lampu yang mati tidak diganti.

    “Harapan saya kedepannya agar pemerintah lebih memperhatiakan lagi kondisi penerangan jalan agar warga asli Sampit dan pendatang dari luar Sampit merasa lebih nyaman dengan kondisi jalan yang terang, sebab bila jalan nya gelap gulita tidak menutup kemungkinan akan terjadinya tindak kejahatan di ruas jalan yang gelap tersebut,”ungkapnya, Sabtu (25/2/17).

    Dia hanya bisa mengira anggaran untuk perawatan PJU ini setiap tahunnya memakan biaya yang tidak sedikit, namun apa yang ditemukan di beberapa ruas jalan kondisi lampu PJU banyak yang tidak tersentuh.

    (im/beritasampit.co.id).