SAMPIT – Mayat Roni Simatupang alias Yuni Shara yang ditemukan tewas dalam kamar Kos nya ternyata sudah mulai membusuk. Tidak ada tanda kekerasan disekujur tubuhnya. Hanya saja tubuh Waria asal Sumatra Utara ini sudah mulai menghitam.
Kastro Kepala Ruangan Instalasi Kamar Mayat mengatakan saat mayat Yuni diantar ke rumah sakit, tubuhnya sudah mulai ada tanda pembusukan. Kemudian tidak ditemukan tanda kekerasan baik benda tajam ataupun benda tumpul lainnya.
“Mayat yang ditemukan ini sudah meninggal dunia lebih dari 10 jam karena ditemukan cairan yang udah keluar dari anusnya. Kemudian di selaput mata sudah mulai tahap pembusukan. Untuk luka atau bekas apapun tidak ditemukan baik di kepala, leher dan anggota tubuh yang lain nya. Tubuh Yuni memiliki tato berwarna biru di tangan sebelah kanan dan sepasang anting di kedua telinganya,” ungkap Kastro, (27/2/2017) malam.
Sementara Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) kepada beritasampit mengatakan korban kemungkinan ditemukan warga sekira pukul 17.00 WIB. Sebab pihaknya menerima telepon dari pihak kepolisian Baamang setelah satu jam kemudian. Kemudian pihaknya datang untuk membawa korban setelah dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian. Saat identifikasi, hasil pemeriksaan di TKP juga tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.
Mengingatkan kembali pada Senin 27 Februari 2017 sekira pukul 17.00 WIB di Barak pintu 2 milik Adul Jl. Walter Condrat Gg. Bersemi 1 RT. 28 RW. 09 Kel. Baamang Tengah, telah ditemukan mayat Waria.
Identitas waria ini bernama Roni Simatupang alias Yuni Shara. Kelaiharan Jakarta 24 Desember 1971, Sumatra Utara dikenal baik dengan tetangganya. Korban ditemukan tertelungkup diatas kasurnya dan sudah tidak bernyawa lagi. Korban akhirnya dibawa kerumah sakit untuk di otopsi. Kabarnya korban akanbdibawa ke Palangka Raya untuk dilakukan tindakan lebib lanjut. (im/beritasampit.co.id)