PALANGKA RAYA – Puluhan siswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Palangka Raya yang dibawa ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) karena diduga minumam keras dan mengkonsumsi obat-obatan jenis daftar G atai Zenith serta menghirup lem, belum lama ini, menjadi perhatian Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Komisi C, Ina Prayawati.
Dia mengaku sangat malu dan prihatin terkait banyaknya pelajar yang mengkonsumsi obat terlarang khususnya di Palangka Raya, Kalteng umumnya.
“Sebagai orangtua dan anggota DPRD sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut. Mungkin kurangnya kontrol dari pihak sekolah apalgi sampai tidak memahami tingkah laku muridnya di sekolah,” ungkap srikandi PDI Perjuangan ini kepada beritasampit, Kamis (2/3/2017) malam.
Menurutnya, seharusnya pihak sekolah dapat mengetaui perubahan muridnya yang menggunakan obat terlang dan yang tidak menggunakan. “Perilaku murid tersebut akan mudah dilihat jika mereka sedang menggunakan atau tidak karena Guru sangat memahami perilaku muridnya,” jelasnya.
Anggota DPRD Kalteng dari Dapil IV meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito berharap agar pihak sekolah bekerja sama dengan BNN untuj memberikan sosialisasi kepada pelajar terkait bahaya Narkotika.
“Guru-guru juga harus mengetahui dan bisa mensosialisasikan kepada siswanya agar mengetahui bahaya dari penyelahgunaan narkotika. Guru harus terus memberikan sosialisasi kepada muridnya,” tegasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada orang tua murid untuk dapat juga membantu mengawasi anaknya pada saat usai pulang sekolah karena pada saat jam sekolah sudah selesai maka sudah menjadi tangging jawab orang tua dirumah.
“Orang tua juga harus mengenali dan memahami kebiasaan dan perbahan anak yang tiba-tiba berubah. Jadikan anak sebagai teman dan bisa memberikan pengertian tentang bahaya Narkotika,” ucapnya. (nt/beritasampit.co.id)