PALANGKA RAYA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ahmad Dahlan menggelar dialog publik bertemakan peran pemuda dalam mengawal kebijakan, khususnya kebijakan kereta api di Aula DPD KNPI Kota Palangka Raya.
Dialog tersebut menghadirkan dua orang pemateri, diantaranya Haryo dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalimantan Tengah, dan Rahmat Fauzi selaku Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya.
Dalam dialog publik itu, Haryo, menyampaikan dalam pembangunan rel kerata api sangat perlu diperhatikan bersama. “Untuk siapa kereta api ini dibangun, untuk masyarakatkah atau perusahaan. Dan jelas sangat memakan anggaran yang cukup besar,” kata Haryo, Kamis (2/3).
Ditempat yang sama, Ketua umum HMI cabang Palangka Raya Rahmat Fauzi, menambahkan, pembangunan rel kereta api di kalimantan Tengah tersebut akan melewati beberapa kabupaten dari Murung Raya Hingga Kapuas. “Maka yang perlu dilihat apakah jalur kereta api nanti akan mengorbankan Hutan Adat, yang akan berpengaruh ke Perekonomian masyarakat,” ujar Fauzi sapaannya.
Sementara itu, Redha, selaku Ketua HMI Komisariat Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, mengharapkan demgan dilaksanakannya dialog itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Kalteng dapat mengkaji dampak positif dan negafit terhadap wacana rel kereta api. “Agar nanti tidak mengorbankan kelestarian hutan dan ekonomi masyarakat. Melainkan hanya untuk kepentingan investasi belaka,” ungkap Redha. (dsz/beritasampit.co.id)