ASTAGA…Banjir Kepung 2.190 Jiwa dan 750 Rumah di Aruta

    ASTAGA…Banjir Kepung 2.190 Jiwa dan 750 Rumah di Aruta

    PANGAKALAN BUN – Banjir di Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat makin meluas. Karena tngginya curah hujan, mengakibatkan 783 Kepala Keluarga (KK), harus merelakan rumahnya terendam banjir. Informasi ini disampaikan Camat Arut Utara Marwoto, kepada beritasampit.co.id mala mini Jumat (3/3/2017).

    Menurut Marwoto, selama lima hari debit DAS Arut terus meluap, hingga menyebar ke 10 Desa dan 1 Kelurahan Pangkut di Kecatan Aruta. “Semua desa yang ada di Kecamatan Pangkut terendam air. Bahkan akses jalan menuju kedesa desa itu pun terendam air. Hingga kami kesulitan untuk menyampaikan bantuan yang diperlukan masyarakat disana,” kata Marwoto.

    Masih kata Marwoto, secara rinci jumlah rumah yang sudah tenggelam di 10 desa dan Kelurahan Pangkut,yakni Desa Sukarame 40 rumah, Gandis 70 rumah, Kerabu 70 rumah, Nanga Moa 60 rumah, Kelurhan Pangkut 200 rumah, Penyombaan 100 rumah,Pandau 30 rumah,Sungai Daun 30 rumah,Sambi 60 rumah,Panahan 60 rumah dan Desa Riam 10 rumah dengan total rumah terendam yakni 750 rumah.

    “Kami menghitung ada 2.190 jiwa yang saat ini terkepung banjir sangat memerlukan bantuan, meski saat ini masyarakat masih tetap bertahan diatas bale yang mereka buat didalam rumah, kami akan meminta masyarakat untuk segera mencari tempat yang aman. Dan kami akan minta bantuan perahu karet,karena di kota Pangkut saja air sudah ketinggian 1 meter,” tegas Marwoto.

    Sementara Babinkamtibmas Desa Sukarame Bripka Ratno Eko Mandiri mengatakan di Desa Sukarame benar benar terisolir jalan menuju kedesa itu terendam air, sedangkan jalan menuju desa tersebut hanya satu jalan saja, dan posisi terparah terendamnya jembatan gantung sedalam 2 meter.


    “Pustu pun sudah terendam, sehingga sementara tutup, kalau ada warga yang ingin berobat maka tenaga kesehatan mendatangi kerumah warga,” kata Ratno. Karena terputusnya jalan ke Sukarame menurut Ratno untuk mensuplai bahan makanan kesulitan sebab benar-benar terisolir.

    Terpisah, Kepala Puskesmas Arut Utara Imanudin mengatakan saat ini warga mulai mengalami sakit diare dan gatal gatal pada kulit hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan ke Puskesmas. “Di Puskesmas Arut Utara ada dua dokter umum, kami siap melayani 24 jam, termasuk bila ada yang harus dirujukpun, kami siap,” beber Imanudin.(man/beritasampit.co.id)