SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, masih menetapkan status Siaga banjir diwilayah itu. Namun jika dalam tempo seminggu kedepan sejak 3 Maret 2017, banjir yang melanda sebagian pelosok desa di Kotim belum surut, maka statusnya akan dinaikan menjadi Bencana banjir.
Sebelumnya Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Benncana Daerah (BPBD) Kotim menerima laporan beberapa camat dan kepala desa yang ada di Kotim saat terkena musibah banjir. Dari laporan tersebut, Minggu (5/3/2017) TRC BPBD Kotim terjun kelokasi diwilayah Kecamatan Kota Besi khususnya deaa Hanjilipan.
Desa langganan banjir tersebut, merendam 107 rumah dengan ketinggian air hingga 40-55 cm dari lantai rumah. Kemudian hampir 90 persen jalan desa sepanjang 1.5 KM terendam dengan ketinggian anir 100 -130 cm.
“Aktifitas ekonomi dan layanan publik masyarakat setempat sudah lumpuh dan terganggu apa lagi musibah banjir ini mulai terjadi sejak Kamis 2 Maret lalu. Kemudian anak-anak sekolah juga sudah diliburkn dan air terus bertambah dalam setiap harinya 5-10 cm,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, (5/3/2017).
Ditambahkan dari hasil yang didapatkan saat dilapangan akan dilaporkan serta disampaikan dengan pimpinan. Kemudian akan dilakukan rapat bersama untuk status siaga banjir tersebut. Salanjutnya jika banjir masih terjadi, maka bantuan dan logistik lainnya akan segera dikirimkan.
“Besok Tim TRC akan berangkat ke Parenggan dan Kuala Kuayan. Tim akan melihat kondisi banjir diwilayah hulu Kotim sekaligus mengevakuasi korban apabila dibutuhkan,” pungkasnya. (raf/beritasampit.co.id)