Pentingnya Nilai Independen Sebagai Penolakan Kepentingan Politik oleh Kelompok Elit (Bagian I)

    Pentingnya Nilai Independen Sebagai Penolakan Kepentingan Politik oleh Kelompok Elit (Bagian I)

    Oleh : Ahmad Ghazali

    POLITIK Adalah bahasa umum di dengar seluruh masyarakat yang melekat dengan kepentingan, Kepentingan politik adalah hasil dari dan oleh kekuasaan. Tak jarang mayoritas masyarakat berpandangan politik sebagai kepentingan penguasa atau kelompok elit untuk mempertahankan kekuasaan atau merebutnya atas keuntungan, kerugian bagi yang lain. 

    Berbalik dari pandangan tersebut bagi kaum minoritas, politik diartikan sebagai kepentingan umum dan sebagai upaya mencapai tujuab dalam mewujudkan ideologinya. Pandangan tersebut d  bentuk berdasarlan pada tafsiran atau yang lain disebut sebagai pemahaman praktis.  

    Namun, tak dapat dibantah bahwa politik dalam geraknya merupakan kekuasaab yang hendak dicapai yang akan menjurus pada kepentingan,  keuntungan pribadi dan sebagai alat untuk mendominasi kelompok lain oleh kelompok lain oleh kelonpok tertentu.

    Hasil akhir dari integritas politik seperti itu akan memunculkan dampak pada proses perubahan sosial yang mengarah pada dua aspek yaitu, pertama; berdampak pada kemajuan pertumbuhan dan pembangunan, kedua; justru akan berdampak sebaliknya, yang malah menghambat perkembangan masyarakat bahkan merusaknya. 

    Dalam kondisi-kondisi tersebut, kepekaan terhadap kepentingan politik penting, berfikir rasional, pengamatan objektif dan wujud pernyataan sikap pada penolakan dominasi oleh penguasa diharuskan terhadap kepentingan politik, kita tidak boleh lupa bahwa suatu nilai-nilai menentukan kondisi-kondisi paling akhir atas pilihan atau pertimbangan tentang kenyataan dan sebagai acuan dasar dari wujud pernyataan sikap atas dominasi dan kepentingan politik oleh penguasa atau kelompok elit yang tidak di benarkan. 

    Makna Independen merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang bersifat pada suasana pada keharusan menolak intervensi dari kepentingan atau dominasi kekuasaab dengan keterpihakan pada kebrnaran dan kepentingan umum,  tidak pafa kepentingan pribadi,  kelompok penguasa. 

    Dominasi oleh penguasa untuk mempertahankan atau memperoleh kekuasaan,  menjadikan kaum elit sebagi objek kepentingan utama dalam politik. Keterpihakan kaum elit pada kepentingan penguasa disebut sebagai elit politik yang melembaga dalam partai-partai politik. 

    Kelompok elit lainya diartikan kaum intelektual atau organisatoris yang memiliki peran penting sebagai pelopor,  agen perubahan,  agen kontrol sosial. Pembentukan masyarakat madani (Society)  pada kaum elit yang memegang nilai-nilai kebenaran (nilai Independen).

    Kaum intelektual yang indenpenden bisa berasal dati akademisi baik aktivis kampus,  pemuka agama,  tokoh pemuda atau lainya dengan ciri berfikir rasional, kritis,  objektif serta memihak pada kebenaran dan kebahagiaan masyarakat atas kepentingan umum. 

    Jika dalam suasan penyuaraan Independen di intervensi olrh kepentingan-kepentingan untuk keuntungan pribadi atau kelompok kepentingan maka ini merupakan GAGAL PAHAM dan mencacati nilai-nilai Independen.

     ( (Mantan Ketua Bidang PPPA HMI Komisariat Katingan))