SAMPIT – Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Kohati Cabang Sampit melaksanakan nonton bareng film PINK tentang kisah perjuangan seorang perempuan serta diskusi pembedahan film tersebut.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh salah satu Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yakni Titi Haryati. Dengan tema Be Bold for Change the Future pelaksanaan kegiatan menjadi khikmad.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Komisariat Akbid Aisyiyah, Komisarit Persiapan STIE Sampit, juga Ketua Kohati Cabang Sampit, Siti Nurhannah.
Titi dalam kesempatan itu menyampaikan harapannya kepada perempuan, khususnya perempuan Kotim dengan beberapa nilai, yakni perempuan yang mengerti pentingnya pendidikan dan hak-hak perempuan dalam meraih pendidikan baik itu formal ataupun non formal.
Dengan berpendidikan lanjutnya sudah barang tentu bisa mencegah, humman trafficking atau perdagangan manusia, (PSK) Pekerja Seks Komersial, bisa memberantas kemiskinan karena perempuan bisa menjadi penggerak ekonomi, kekerasan terhadap perempuan.
Disamping itu juga terhadap pernikahan dini, angka kematian ibu dan anak Karna ibu yang cerdas mengerti pola asuh anak. “Dengan perempuan cerdas akan melahirkan generasi-generasi cerdas dan perempuan-perempuan di Kotim ini bisa menjadi inspirasi. Perempuan-perempuan yang berkarakter,” ungkapnya, Kamis (9/3/2017).
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Kohati Komisariat Ahmad Dahlan Siti Nurhannah ia menyampaikan pada beritasampit bahwa perempuan tidak hanya diam jika mengalami kasus seperti pelecehan seksual. “Sudah saatnya perempuan-perempuan itu bangkit dan berani untuk berbicara,” ungkapnya. (jmy/beritasampit.co.id)
