SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih belum maksimal dalam pengembangan budidaya ikan jelawat yang sekarang menjadi ikon daerah.
Jakatan selaku Kepala Dinas Perikanan menerangkan bahwa budidaya ikan jelawat sangat sulit sehingga masih kurang maksimal.
“Budidaya ikan jelawat masih kurang maksimal di Kotim, karena banyak faktornya. Salah satunya seperti bibit ikan yang masih kita datangkan dari luar dan juga dana yang terbatas,” ujar Jakatan Sabtu, (11/3/2017).
Sebab tambah Jakatan budidaya jelawat berbeda dengan ikan jenis nila atau patin yang mudah dan tidak menelan biaya yang banyak.
“Jelawat sangat susah masa pamennya lama dan juga harus berada dikolam yang mengalir. Beda dengan ikan nila atau patin yang mudah masa panennya cepat sehingga dipastikan biayanyapun tidak sebesar membudidayakan jelawat,” tandasnya. (fzl/Beritasampit.co.id)