SAMPIT-Sejak tanggal (6/3) lalu warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara mulai merasakan dampak dari musibah banjir. Namun yang paling fatal terjadi pada Jumat (10/3/2017) sekitar pukul 08.30 WIB dimana ketinggian air sudah mulai melewati lutut orang dewasa.
Namun yang paling memperihatinkan yakni aktifitas warga yang mayoritas petani sayuran ini menjadi terhenti sehingga gagal panen akibat terendam air.
Hal ini juga di sampaikan oleh Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kapilsek Sungai Sampit Iptu Masriwiyono dibincangi Beritasampit.co.id Sabtu (11/3) tadi pagi. Dirinya sendiri yang langsung terjun kelapangan untuk memantau kondisi di TKP tersebut merasa prihatin. Pasalnya warga harus panen sebelum waktunya akibat banjir tersebut.
“Kami melakukan sambang langsung ke lokasi untuk memantau kpndisi di lapangan, di temani wakil Kaur Umum desa setempat kita melakukan pengecekan beberapa rumah warga yang terdampak banjir”,ungkapnya.
Dari hasil pantauan pihak kepolisian sendiri menurutnya beberapa rumah terlena dampak banjir tersebut terletak di Rt 04, Rt 05, Rt 06, Rt 07 dan Rt 08.
“Banjir sudah mulai terjadi sejak hari Senin lalu,dan menurut informasi kami dapat kedalaman air mencapai lebih lutut orang dewasa pada hari Kamis sampai Jumat kemarin, ya paling besar,”pungkasnya.
Dia juga membenarkan pasca kejadian tersebut beberapa warga dibantu pihaknya terpaksa melakukan pemanenan hasil tani lebih awal.”Bebar ada beberapa warga yang terpaksa memanen hasil pertaniannya lebih awal dikarenakan terendam banjir. Menurut mereka kalau dibiarkan maka akan membusuk,”jelasnya.
(drm/berita sampit)