ASTAGA Beras Bulog  Bantuan Pemkab Kobar Untuk Korban Banjir Aruta “Berkutu”, Kok Bisa Begitu Ya?

    PANGKALAN BUN – Bantuan beras Bulog dari Pemkab Kobar, untuk para korban banjir Aruta, ternyata banyak kutunya. Hal tersebut diadukan warga kepada Hamdhani, Anggota DPR RI saat kunjungan kerja kelokasi banjir di Kelurahan Pangkut, Minggu (12/3).

    Untuk meyakinkan pengaduan warga, Hamdhani langsung mendatangi gudang di Aula Kecamatan Aruta, ternyata benar, setelah beberapa karung plastik dibuka berasnya banyak kutunya (tuma), Hamdhani pun tampak kecewa.

    “Arah kebijakan Pemkab Kobar itu kemana, menyalurkan beras untuk masyarakat yang terkena musibah banjir,lbberasnya berkutu nanti saya akan protes.  Pemkab tidak boleh seperti itu. Orang lagi butuh bantuan, malah dikasih bantuan seperti ini”,tegas Hamdhani sambil mengamati beras yang banyak kutunya.

    Menurut Hamdhani dengan penemuan beras Bulog banyak kutunya, dia akan segera menghubungi Badan Urusan Logistik Sub Divre Pangkalan Bun.

    “Nanti saya telepon bulognya suruh ambil kembali itu beras. Harusnya yang dikirim beras premium saja. Saya suruh kembalikan. ini tidak layak konsumsi. Bukannya malah terbantu, malah jadi penyakit baru kalau dikonsumsi. Harus bagus. Biar masyarakat menikmati. Sudah kena musibah, bantuannya tidak beres”,tegas Hamdhani.

    Warga Pangkut Aruta, Ahmad Naini menuturkan bantuan dari Pemkab Kobar di wilayah Pangkut Aruta diperuntukan 305 kepala keluarga. Setiap KK diberi sebanyak 5 kilogram beras. Artinya, Pemkab Kobar menyalurkan sebanyak 1,525 ton beras. Tapi, kata dia, beras tersebut berbau dan berkutu. Jadi, beras bantuan tersebut tak dibagikan.

    “Per kk diberi 5 kilogram dan mie 1 dus. Yang diberi terdiri dari RT 1 ada 83 kk, RT 2 sebanyak 85 kk, RT 3 ada 55 kk, RT 4 ada 47 kk dan RT 5 sebanyak 35 kk. Jadi jumlah semuanya 305 kk”,beber Ahmad Naini.

    (Man/Berita Sampit)