SAMPIT – Sebanyak 4.000 hektare tanam padi Oktober-Maret (okmar) 2016 – 2017, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur sebagian sudah ada yang panen.
Diantaranya, paretas unggul nasional jenis ciherang, cimelati dan situbagendit yang ditanam kelompok tani (Poktan) sebanyak 1.500 hektare. Saat ini petani yang sudah melakukan dipanen sekitar 500 hektare lebih. Kemudian untuk jenis paretas unggul lokal Siam epang sebanyak 2.500 hektare di tanam masih berumur rata-rata sekitar 3 bula dan panen bersamaan sekitar bulan Mei – Juni 2017.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kecamatan Pulau Hanaut, Mulyanto ketika dikonfirmasi beritasampit Rabu (15/3/2017) mengatakan, untuk luasan tanam padi Okmar tahun 2016 – 2017 berjumlah 4.000 hektare.
Jumlah luasan tanam tahun lalu sebanyak 4.770 hektare karena faktor kebakaran lahan, disamping kebiasaan poktan juga membakar lahan membuat jumlah luasan tanam padi menjadi berkurang. “Sekarang mereka dilarang dan tidak berani membakar lahan ladang kalau tidak dindahkan akan berurusan dengan hukum,” ujar Mulyanto.
Dikatakan para petani Pulau Hanaut bertanam padi walaupun tidak membakar namun lebih bersemangat, walaupun luasan tanam tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. “Mereka yang tanam paretas unggul Nasional tahun ini sebanyak 1.500 hektare, sudah ada yang panen sekitar 500 hektare,” ungkapnya.
Kemudian untuk paretas yang terbanyak ditanam jenis unggul lokal Siam epang karena bibit unggul tersebut tahan terhadap serangan hama dan mudah perawatannya. “Sekarang untuk luas tanam khusus unggul lokal Siam epang sebanyak 2.500 hektare yang panennya perkiraan Mei -Juni,” jelasnya optimis.
Lanjutnya, luasan tanaman padi dikerjakan sebanyak 48 Poktan yang aktif dengan jumlah 1.200 anggota tani, dan tersebar di 14 desa Kecamatan Pulau Hanaut, yakni, desa Rawasari, Markati Jaya, Hanaut, Bapinang Hulu, Bamadu, Penyaguan, Babaung, Bapinang Hilir, Babirah, Hantipan, Bapinang Hilir Laut, Bantian, Serambut dan Satiruk.
(mar/beritasampit.co.id)