Oleh: Rahmat Fauzi*)
Kasus narkoba di Indonesia menjadi persoalan serius yang menjadi perhatian besar masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Persoalan narkoba harus segera dituntaskan oleh seluruh elemen lapisan masyarakat indonesia karena sudah terlanjur merusak generasi bangsa baik dari kalangan tua, muda, remaja bahkan anak-anak pria maupun wanita.
Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi besar yang sangat rawan dalam penyebaran barang haram seperti Narkoba dan sejenisnya. Salah satu tempat yang menjadi tujuan empuk peredaran Narkoba adalah mahasiswa.
Di Palangka Raya sendiri banyak Perguruan Tinggi negeri maupun swasta yang merupakan tempat pembentukan jati diri dan karakter pemuda/mahasiswa yang benar-benar harus bebas dari NARKOBA.
Namun kali ini tidak banyak pimpinan kampus atau univesitas berani mengambil kebijakan untuk melakukan test urin kepada seluruh pejabat birokrasi dan mahasiswa.
Universitas Palangka Raya (UPR) salah satunya yang merupakan perguruan Tinggi Terbesar di Kalimantan Tengah yang mana hampir setiap tahunnya mencetak serjana-sarjana muda terbaik Kalimantan Tengah.
Namun tidak memiliki jaminan untuk menyatakan bahwa pegawai birokrasi dan mahasiswa didalamnya bebas dari narkoba.
Beberapa hari yang lalu Mahasiswa universitas pangka raya baru saja mengikuti pembekalan K2NM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) dimana dalam kegiatan ini hampir setiap tahunnya mengadakan sosialilasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Terkait bahaya narkoba kepada seluruh mahasiswa yg mengikuti kegiatan tersebut.
Ini membuktikan bahwa, sosialisasi yang dilakukan tidak terlalu memiliki dampak dan hanya sekedar formalitas saja.
Melalui tulisan ini selaku mahasiswa saya meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun Swaata di Kalimantan Tengah khususnya Kota Palangka Raya demi kebaikan generasi muda selaku penerus estafet kepemimpinan bangsa ini, kedepannya harus berani memberikan jaminan KAMPUSKU BERSINAR (Bersih Dari Narkoba).
*).Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya
(dsz/beritasampit.co.id)
