Saling Serang, Pimpinan dan Dokter Puskesmas Jabiren Raya Rendam Peralatan Medis Sampai Berkarat

    Saling Serang, Pimpinan dan Dokter Puskesmas Jabiren Raya Rendam Peralatan Medis Sampai Berkarat

    Pulang Pisau – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo mengatakan karat yang ditemui di sejumlah peralalatan medis di Puskesmas Kecamatan Jabiren Raya diduga sengaja dibiarkan.

    “Kita sudah melakukan penelusuran terkait dengan adanya posting dari istri dokter di media sosial yang menunjukan foto adanya peralatan medis berkarat masih digunakan untuk melayani pasien,” ucap Dr.Mul sapaan akrabnya.

    Dr.Mul menjelaskan bahwa, dari investigasi pihaknya dan dari sejumlah pihak Puskesmas Jabiren, memang ada konflik internal yang terjadi antara pimpinan dan dokter setempat. Permasalahan internal tersebut terjadi sudah lama sehingga ada upaya yang diindikasi untuk saling menjatuhkan.

    Akibat postingan tersebut, empat tim dari Ombudsman juga sudah turun investigasi ke Puskesmas setempat karena mengira hal tersebut sudah membahayakan bagi pelayanan dan menjadi keluhan masyarakat.

    Namun, setelah mendapatkan penjelasan pihak Ombudsman meminta agar permasalahan yang berawal dari konflik internal itu segera cepat diselesaikan.

    Dr.Mul mengungkapkan bahwa peralatan medis ada yang baru. Tetapi, peralatan medis yang ada di Puskesmas tersebut memang sengaja direndam dengan cairan asam sehingga mengakibatkan peralatan berkarat, kuning dan terkesan tidak layak untuk digunakan.

    Begitu juga dengan masalah perawat yang dikatakan tidak ada. Secara logika, tidak mungkin perawat tidak membantu dokter yang ada apabila tidak ada masalah yang terjadi antara dokter dan perawat. Namun, Dr.Mul tidak mau menyebutkan secara detail tentang konflik internal yang terjadi di Puskesmas Jabiren tersebut.

    Dr.Mul menyebutkan, pihaknya juga sudah berusaha mendamaikan dua kubu yang di Puskesmas Jabiren. Baik pimpinan, dokter maupun staf yang ada di Puskesmas itu akan dievaluasi, karena masalah seperti ini secara tidak langsung berdampak kepada pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

     (Pra/beritasampit.co.id)