Ini Harapan Direktur Komersial dan Operasional PT Pelindo III, Saat Launching Ceremony Dua Unit Container Crane

    Ini Harapan Direktur Komersial dan Operasional PT Pelindo III, Saat Launching Ceremony Dua Unit Container Crane

    SAMPIT – Launching Ceremony sebanyak dua unit Container Crane (CC) oleh Terminal Bagendang Pelabuhan Sampit telah berhasil terlaksana dengan baik dan lancar.

    Direktur Komersial dan Operasional PT Pelindo III, Mohammad Iqbal mengatakan penambahan fasilitas alat bongkar muat sejenis Container Crane tersebut adalah sebagai jawaban dalam rangka antisipasi peningkatan arus petikemas di Kotawaringin Timur.

    “Peningkatan arus petikemas saat ini telah sejalan dengan program peningkatan fasilitas dan infrastruktur pelabuhan yang tengah dilakukan oleh PT Pelindo III diantaranya pengoperasian terminal teluk Lamong November 2014 silam dan penambahan fasilitas berupa dermaga dan lapangan penumpukan /container yard (CY) serta pengadaan dua unit Container Crane (CC) baru untuk terminal multipurpose nilam timur Tanjung Perak Surabaya dan di terminal petikemas Semarang (TPKS),” ujarnya.

    Disamping itu, penambahan juga pada sebelas unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG), penambahan fasilitas dermaga dan penambahan empat unit Container Crane (CC) di terminal petikemas Banjarmasin (TPKB).

    “Demikian halnya dengan Terminal Bagendang Pelabuhan Sampit ini dilengkapi dengan dua unit used Container Crane (CC) yang direlokasi dari terminal petikemas Banjarmasin,” katanya.

    Dia juga menambahkan peningkatan arus petikemas domestik salah satunya juga di sebabkan adanya peningkatan jumlah rute pelayaran petikemas domestik. Hal itu tak lepas dari dukungan pelindo III terhadap perusahaan pelayaran, baik Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    Kemudian Pelabuhan Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Kota Baru (Batulucin) Pelabuhan Lembar Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur serta Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai di Provinsi Kalimantan Tengah yang disebabkan oleh adanya tren kontainerisasi.

    (im/beritasampit.co.id)