SAMPIT – Potensi pendapatan daerah dari sektor perparkiran di Kabupaten Kotawaringin Timur, cukup besar untuk menambah pendapatan asli daerah. Namun pada kenyataannya target tersebut tidak terpenuhi dengan baik.
Beritasampit.co.id mendapat laporan dari masyarakat Kotim yang berinisial BN bahwa mendapat kejadian yang ganjil saat parkir di Bundaran Balanga Sampit.
“Tadi siang saya ke Bundaran Balanga, dan pada saat ingin pulang ada tukang parkir datang dan dia menagih pembayaran parkir. Saat diminta karcisnya, si tukang parkir menjawab bahwa untuk roda 2 tidak ada. Ya sudah saya bayar Rp 2 ribu” kata BN kepada beritasampit Selasa, (21/3/2017).
Ia juga menambahkan bahwa tukang parkir sempat menunjukan kartu juru parkirnya. “Ketika itu si tukang parkir menunjukan kartu parkirnya, saya foto langsung,” terang BN.
Sementara itu, hal ini membuat BN menanyakan bagimana pemerintah bisa mengetahui berapa jumlah pendapatan parkir kalau tidak ada karcis roda dua.
“Waktu itu si juru parkir menyebut nama Sahid Brimob. Tapi saya tidak tau siapa itu Sahid Brimob. Yang saya pertanyakan sekarang pemerintah bisa mengetahui jumlah kendaraan yang parkir di Bundaran Belanga itu bagaimana,” ungkapnya
(bnr/beritasampit.co.id)