SAMPIT-Anggota komisi IV DPRD Kotawaringin Timur M Shaleh berikan komentar terkait banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.
PR tersebut seperti banyaknya infrastruktur dan bangunan yang mangkrak ditinggalkan tanpa tahu kejelasan.
“Ini lah akibat pergantian kebijakan akhirnya berakibat pada pembangunan yang terhambat, misalkan saja adanya pergantian kepala negara dan pemerintahannya otomatis kebijakannya juga akan berubah, hingga pembanguanan yang masih tahap setengah tidak diteruskan,” ujar Shaleh Selasa 21/3/2017
Dari itulah lanjut Shaleh, “saya kadang merasa prihatin dan sayang bila mana ada proyek yang mangkrak padahal mengunakan dana yang tidak sedikit”.
Saat Beritasampit.co.id menanyakan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang sampai sekarang belum tahu kejelasannya.
Shaleh menjawab bahwa itulah contoh dari yang dia jelaskan bahwa itu urusan pemerintahan yang dulu “kalu saya tidak tahu urusan, kalau saya dengar tidak hanya di Kotim saja, akan tetapi seluruh indonesia,” ujar Dia
Itulah kadang pemerintah meninggalkan PR yang masih belum terselesaikan, jadi anggaran yang harusnya dapat dimanfaatkan seperti pembangunan PLTU tersebut hanya sia-sia.
“membuat harapan masyarakat banyak saja,”Jelas Shaleh.
(fzl/Beritasampit.co.id)