PALANGKA RAYA – Tanpa diduga Audiensi Terbuka antara pihak Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Palangka Raya (UPR) berakhir ricuh, Sabtu (1/4/2017).
Berawal dari tidak adanya titik temu antara kedua belah pihak, serta kebijakan dari pihak Rektorat dalam mengelola jalannya audiensi tersebut disinyalir tidak mengakomodasi kepentingan mahasiswa, membuat ratusan mahasiswa yang hadir dalam kesempatan itu melunjak.
“Saya maksdunya mau melerai mas, tapi tetapi entah kenapa salah satu pihak keamanaan datang dan memukul wajah saya,” ungkap Albertus Bayu Primantoko selaku salah satu korban pemukulan yang terjadi pada aksi Audiensi Terbuka itu.
Dia juga nengatakan bahwa pada awalnya ada salah salah satu mahasiswa yang ingin menyampaikan pendapat kepada Rektor. Akan tetapi tidak diizinkan oleh moderator.
“Nah karena tidak diizinkan, maka terjadilah penarikan dan pemukulan yang dilakukan oleh pihak keamanaan,” tambah mahasiswa Fakulsta Teknik Pertambangan tersebut kepada beritasampit.co.id.
Selanjutnya pihak korban dalam hal ini akan menindak lanjuti mengenai pemukulan tersebut. Pihaknya berniat melakukan visum untuk kemudian melaporkan hasil visum kepada pihak berwajib.
(dvd/beritasampit.co.id)
