PANGKALAN BUN – Sedia payung sebelum hujan”, itulah pepatah sederhana yang kita sering dengar. Pepatah tersebut kalau dikaitkan dengan program PT. Bumitama Gunajaya Agro (BGA) dan PT Andalan Sukses Makmur (ASMR) Kabupaten Kobar, dalam rangka mengantisipasi bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla), tahun 2017 sangat tepat.
Karena dalam menyikapi masalah kebakaran BGA Group termasuk PT BGA dan PT ASMR di Kobar, telah melakukan serangkaian program kegiatan yang mengajak masyarakat untuk berperan aktif melaksanakan tindakan pencegahan Karhutla.
Hal tersebut dikatakan Jauhari, Publik Affair Depertement PT.l ASMR saat dibincangi beritasampit.co.id Senin (3/4) diacara kenduri pernikahan keluarganya di Pangkalan Bun.
Menurut Jauhari,dalam pencegahan Karhutla, perusahaan memperhatikan tiga aspek, yakni aspek oprasional teknis, kelembagaan dan partisipasi, melalui pemberdayaan masyarakat.
Selain itu perusahaan juga telah melaksanakan berbagai pelatihan, cara-cara mengantisipasi pemadaman karhutla,secara periodic bersama seluruh karyawan dan masyarakat setempat serta lembaga pemerintah melalui dinas terkait.
“Sehingga program tersebut,saat dilaksanakan di tahun 2016,Alhamdullilah mendapat dukungan semua pihak khususnya masyarakat setempat sekitar perkebunan,bsehingga tidak terjadi bencana Karhutla. Jadi untuk menghadapi kemarau panjang tahun ini 2017 PT.bBGA dan PT. ASMR sudah Siap Payung Sebelum Hujan, dalam artian telah siap mengantisipasi Karhutla”,ungkap Jauhari.
Dikatakan Jauhari, untuk meningkatkan kesiapan sebelum menghadapi Karhutla, perusahaannya punya kiat-kiat tersendiri, yakni secara bertahap kalau ada waktu luang melakukan pendekatan dengan warga masyarakat sekitar kebun.
“Kalau ada waktu luang,kami blusukan ke lingkungan warga untuk berbincang-bincang, sekaligus mensosialisasikan bahaya Karhutla.Dan tanggapan warga sangat mendukung,bahkan mereka gembira kalau ada karyawan perusahaan yang langsung datang ke rumah warga”,aku Jauhari.
Pentingnya pendekatan kepada masyarakat sekitar kebun, lanjut Jauhari, selain silaturahkmi untuk mempererat hubungan,juga bisa diminta informasinya, karena mereka kalau ada kejadian, misal kebakaran hutan dan lahan.Warga lah yang pertama kali tahu, informasinya.
Dijelaskan Jauhari,perusahaannya melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar kebun,bukan hanya bila perusahaan ada kebutuhannya,misal butuh bantuan untuk mengantisifasi Karhutla.
“Kami melakukan pendekatan dengan warga masyarakat,sudah sejak lama.Nah khusus untuk mengantisifasi Karhutla,kunjungan kepada masyarakat sering dilakukan,karena masyarakat sebelumnya tidak begitu paham tentang cara dan tiori penanganan kebakaran.Tapi,sekarang bersyukur warga ,masyarakat sudah banyak yang paham”,beber Jauhari.
(Man/beritasampit.co.id)