SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Drs. H M Taufiq Mukri, SH,MM bersama Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Suparmadi SE. MM meninjau sekolah yang melaksanakan Ujian Nasioal Berbasis Komputer (UNBK), yang diselengarakan serentak.
Ujian Nasional yang jatuh pada Hari Senin (3/4/2017) diikuti oleh beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kotim itu hanya di ikuti oleh 8 SMK dari seluruh sekolah yang ada.
Taufiq Mukri mengatakan, ada sekitar 8 SMK di wilayah Kotim yang melaksanakan UNBK diantaranya adalah SMKN 1 Sampit dan SMKN 2 Sampit, dan masih ada 16 SMK diwilayah Kotim yang masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pulpen (UNKP). SMK PGRI Sampit dan SMK Santo Yoseph
“Kota Sampit masih ada yang menjalani ujian menggunakan kertas dan pulpen.
Tahun depan, pelaksanaan UNBK harus bisa dilakukan secara menyeluruh di semua sekolah yang berada diwilayah Kotim. Pemerintah akan berupaya membantu pihak sekolah untuk memenuhi fasilitas,”kata Taufiq Mukri
Hal ini sudah menjadi perhatian, baik bagi pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi, terang Taufiq saat ditemui melakukan peninjauan di SMKN 2 Sampit.Taufik menambahkan “meskipun pelaksanaan UNBK dibagi menjadi 3 sesi, semua peserta didik diharapkan tetap dapat melakukan kegiatan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena Ada 1,909 peserta didik di wilayah Kotim yang terdaftar untuk melaksanakan Ujian, baik UNBK maupun UNKP,”tambahnya
Suparmadi menambahkan, UNBK untuk SMK dilaksanakan selama empat hari, mulai dari tanggal 3 April dan berakhir pada 6 April
“Dalam satu hari UNBK dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dimulai dari pukul 07.30 09.30 wib, sesi kedua dimuali dari pukul 10.30 12.30 wib dan sesi ketiga pada pukul 14.30 16.30 wib, sementara untuk SMK yang masih melaksanakan Ujian Naasional berbasis Kertas Pulpen (UNKP) dilaksanakan mulai dari pukul 10.30 – 12.30 Wib, tidak ada pembagian sesi seperti SMK lain nya yang melaksanaka UNBK, jelas Kadisdik Kotim.
Dalam pembagian sesi pelaksanaan ujian tersebut, Suparmadi mengatakan, tidak akan terjadi kebocoran soal. Dikarenakan setiap sesi nya mempunyai soal ujian yang berbeda-beda
SMK yang tidak melaksanakan UNBK terkendala fasilitas yang tidak memadai, yakni belum memiliki kecukupan unit komputer,
Kepala SMKN 2 Sampit, Ino mengatakan, sempat ada keterlambatan pelaksanaan ujian di salah satu ruangan ujian. Namun hal tersebut dengan cepat diatasi oleh pihaknya
“Ada permasalahan sedikit di jaringan internetnya, beruntung anak-anak dari multimedia dapat mengatasi masalah tersebut dengan cepat,”terangnya
(im/beritasampit.co.id)