SAMPIT – Beberapa peserta yang ikut perlombaan dayung dalam rangja Festival Budaya Habaring Hurung 2017 protes. Pasalnya banyak sampan (jukung,red) yang disiapkan panitia bocor.
Sehingga menambah beban kecepatan saat mendayung. “Sebelum kami dipangil untuk memulai perlombaan tadi, saya sempat melihat dari tim putra dan putri ada yang protes karena dalam mendayung jukung yang mereka gunakan agak sulit karena bocor,” ujar salah satu peserta lomba dayung, Hidayatus Sholehah (21) kepada beritasampit, Rabu (5/4/2017).
Ditambahkan jika jukung ada yang bocor maka akan memperlambat kecepatannya dalam proses mendayung. Selain itu panitia seharusnya bisa memperhatikan terlebih dahulu peralatan yang disiapkan, sehingga tercipta kenyamanan bagi peserta dalam lomba.
“Keterangan dari panitia mengatakan tidak bisa digantikan lagi karena sudah diberi nomor di setiap jukung (perahu) alasannya,” katanya. Sementara Hidayatus juga nenyayangkan karena hanya Mahasiswa Akper Pemkab Kotim saja yanh ikut dalam lomba tersebut. Sedangkan mahasisqa lainnya di Kotim tidak ikut andil dalam mempromosikan budaya dan wisata Kotim.
“Akper Kotim baru pertama kali mengikuti lomba dayung dalam memeriahkan festival budaya ini dan kami sangat bersemangat. Sebelumnya kami sudah pernah latihan dari pelatih atlit dayung profesional. Tapi ya itu tadi saat ditengah kami mendayung jukung kami bocor dan kami kesulitan,” tutupnya.
(im/beritasampit.co.id)