SAMPIT – Permasalahan pelayanan kesehatan di Kotawaringin Timur (Kotim) sangat kompleks, mulai dari kekurangan tenaga medis, bangunan yang kurang memadai dan fasilitas yang kurang mendukung hingga tingkah laku tenaga kesehatan yang pilih kasih, ibaratkan orang miskin dilarang sakit.
Seperti yang terjadi di Desa Terantang, Kecamatan Seranau. Pelayanan kesehatan masih jauh dari harapan masyarakat. Kenapa…? Karena banyaknya laporan masyarakat yang merasa pelayanan tenaga kesehatan yang pilih kasih hanya melayani orang yang berduit saja.
Tidak cuma itu, permasalahan lain juga pada unit pelayanan kesehatan pembantu yang ada di desa itu tertutup rapat alias tenaga kesehatannya jarang ngantor.
Mairoh (40) salah satu warga setempat kepada beritasampit.co.id mengatakan bahwa, memang benar tenaga kesehatan disana pilih kasih kepada masyarakat.
“Kalau dari omongan orang-orang memang benar bahwa tenaga kesehatan disini pilih kasih. Banyak yang bilang bahwa bila ada orang yang ingin berobat pintunya tertutup. Hanya meliaht saja dari jendela, apa bila melihat orang berduait pintu akan dibuka. Akan tetapi jika orang yang mengetuk pintunya orang miskin, pintunya tidak bakal dibukakan,” ujar Mairoh, Sabtu (8/4/2017).
Dia juga nmencertikana bahwa pengalaman yang juga dialamainya saat ingin mengobati anaknya yang luka pada bagian kaki. Namun jawaban petugasnya ada sedang kecapean. “Maaf saya lagi cape, cari yang lain aja,” begitu kata Mairoh menirukan jawaban tenaga kesehatan didesa tersebut.
Mairoh juga menjelaskan bahwa sentar keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan diwilayahnya. Dia berharap dinas terkait maupun pemerintah dapat menuntaskan permasalahan yang sudah banyak dikeluhkan warga disana, karena pelayanan kesehatan sangat diperlukan masyarakat semua kalangan.
(fzl/beritasampit.co.id)