PANGKALAN BUN – Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokasi Dukuh Mola atau Kalimati Baru, (Kalbar) Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan (Asrel) Kabupaten Kotawaringin Barat, kembali dimanjakan.
“Padahal lokasi PSK di Dukuh Mola itu, gudangnya penularan penyakit HV/AIDS. Dulu ketika Bambang Purwanto jadi Bupati, telah banyak PSK yang dipulangkan ke kampungnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.Tapi sekarang berdatangan lagi. Bahkan dimanjakan diperika kesehatannya dan ternyata ditemukan 6 PSK yang konon diduga tertular HIV/AIDS,” tegas Syamsul, salah seorang tokoh masyarakat di Pangkalan Bun kepada beritasampit.co.id Sabtu (8/4/2017).
Menurut Syamsul, sampai kapan pun penularan HIV/AIDS tidak akan hilang, jika para PSK dimanjakan. Hanya diperiksa kesehatannya. “Coba simak, para PSK dengan gratis diperiksa kesehatannya. Tapi dilepas lagi untuk praktek sebagai PSK. Seharusnya setelah diperiksa kesehatannya dipulangkan ke kampung halamannya,” tegas Syamsul.
Masih kata Syamsul, untuk memberantas penularan HIV/AIDS, pihak Dinkes jangan memanjakan pengobatan gratis. “Seharusnya semua lokasi PSK ditutup dan PSKnya dikembalikan kekampungnya ke Jawa, itu baru selesai,” ungkapnya.
Terpisah Jamin Ginting Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kabupaten Kobar, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bertugas hanya memeriksa dan memberi pengobatan gratis kepada para PSK. “Masalah, pemulangan dan penutupan lokasi PSK, itu bukan wewenang Dinas Kesehatan,” bebernya.
(man/beritasamoit.co.id)