SAMPIT – Penemuan sumber mata air bersih dalam tanah laik konsumsi dengan PH melebihi air kemasan mineral tentu membuat masyarakat Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah, mengucap syukur.
Apalagi oleh pemiliknya air yang mengalir bersih dan jernih tanpa bau bahkan laik konsumsi ini diberikan gratis oleh pemiliknya kepada masyarakat setempat. Penemuan sumber mata air bersih tersebut sudah di uji dengan sampel PH Tester dan Digital PH nya mencapai 7,6 – 8,2.
Selama air itu didiamkan sekitar sepekan kadar air dalam tanah tak berubah. Baik warnanya yang bening dan kadar PH nya laik untuk memasak dan juga minum.
H Anang Sulaiman, seorang Dermawan asal Samuda, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, sekitar seminggu yang lalu membuat sumur bor dengan manual dirumahnya Jalan Patoe Muksin menemukan kumpulan mata air bersih yang laik untuk dikonsumsi itu.
Selama penggalian yang dilakukan dengan alat sederhana oleh pekerja khusus sumur bor, dan hingga menemukan titik mata air bersih yang testur PH nya melebihi air mineral kemasan pada umumnya.
Menurut, H Anang Sulaiman yang akrab disapa H Anang mengatakan, kepada beritasampit.co.id, Minggu (9/4/2017), bahwa penemuan mata air bersih itu, atas petunjuk orang pintar yang berpengalanam mengetahui alur dasar mata air dalam tanah tersebut.
Donatur serta pembina Yayasan Pendidikan Islam Al-Madaniyah, Samuda ini juga, pernah sekitar setahun lalu sempat membuat sumur bor serupa, namun gagal karena airnya keruh dan asin. “Jarak yang kita temukan sekitar 20 meter kebelakang rumah dan airnya bersih dan tawar laiak untuk konsumsi,” ujarnya.
Atas niat tulus serta budi luhurnya demi kepentingan dan keperluan akan air bersih masyarakat umumnya, dirinyapun ikhlas dan rela menyumbangkan, dengan membentangkan aliran pipa hingga depan rumahnya untuk menyalurkan pengambilan air bersih itu secara gratis.
“Kita sudah menaruh kran depan rumah, silahkan masyarakat mengambilnya untuk keperluanya. Kami tak membedakan, siapa saja boleh mengambilnya, tak mengenal suku maupun agama,” ungkapnya kepada beritasampit.co.id.
Kecamatan sebelah selatan Kotim umumnya ketika menghadapi musim kemarau setiap tahunnya sering mengalami krisis air bersih. Tak lepas dari itu, Pemerintah Daerah (Pemda) pun memberikan bantuan air bersih setiap musim kemarau tersebut. Apalagi prediksi kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun lalu.
Tentunya, dengan adanya sumber mata air bersih tersebut setidaknya membantu dan mengurangi beban Pemerintah Daerah dalam hal penanganan krisis air bersih di sekitar wilayah tersebut.
Tak hanya itu, rupanya dalam menemukan sumber mata air bersih itu mulai diketahui masyarakat. Dan air tersebut sempat di uji coba dan diperiksa oleh sejumlah masyarakat yang memiliki alat pendeteksi kandungan air yang laik didalamnya untuk dikonsumsi.
Sedikit aneh, air yang keluar dari dalam tanah itu terasa hangat. Beda umumnya, pada air tanah lainnya yang keluar berasa dingin. “Sedikit beda air bersih yang keluar terasa hangat,” ujar Halidi warga desa Basirih Hulu saat meminta air tersebut.
Terkait kadar air itupun tak cukup hanya bersihnya saja. Rupanya kadar PH air itu diuji oleh sejumlah masyarakat untuk mengecek kadar airnya. Sebagai acuan zat kandungannya antara air bersih dari sumber sumur itu dengan air mineral kemasan untuk perbandingan uji kadar testur PH.
Pembuktian itu ternyata kandungan PH nya lebih tinggi.” Kami biarkan hampir seminggu warna air tidak berubah dan kadar PH nya mencapai 7,6 – 8,2 melebihi tingkat air kemasan umumnya,” kata H Ijuh dan Asad kala menguji kadar PH air, menggunakan alat Tester Digital miliknya .
(mar/beritasampit.co.id)