SAMPIT – Dalam rangka penyadaran, pencegahan dan penanggulangan Human Immuno Deficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (P3A) Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) Serta Komisi Penangulangan Aids (KPA) memberikan sosialisasi di Aula Kecamatan Baamang Kepada Masyarakat yakni Ibu-Ibu PKK, Pelajar dan Mahasiswa.
Dalam Sosialisasi tersebut Yusransyah Selaku Camat Baamang membuka sekaligus menyampaikan bahwa dari hasil survei 80% penularan HIV adalah melalui seks dan jarum auntik sebagainya hanya 20%. Di Kalimantan Tengah lanjutnya sudab ada 50 Kasus. Dan yang meninggal dunia 12 orang. Tertinggi terdapat pada Ibu Rumah Tangga (IRT), Ibu Hamil dan Remaja.
Dari seluruh Provinsi di Indonesia, Kalteng berada di urutan ke 8 (Delapan). “Semboyan HIV-AIDS adalah Aku bangga karna aku tahu, Mari kita stop HIV-AIDS di Republik kita cintai, Aku perduli dengan HIV-AIDS, Jauhi penyakitnya bukan jauhi orang nya. Saya juga mendukung program pemerintah untuk menutup tempat prostitusi (Lokalisasi) di Kota Sampit,” ungkapnya, Senin (10/4/2017) pagi.
Ia juga menambahkan Untuk Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber-Pungli) sudah mencoba, semenjak menjadi Camat Baamang di tahun keenam tidak ada UPT diperusaahan daerah Baamang. “Tujuannya untuk menjadi hakim yang adil. Karna masih banyak saudara-saudara dan keluarga kita yang masih tidak mampu,” tegasnya.
Sementara Pemerintah Kabupaten Kotim melalui dinas terkait terus gencar mengsosialisasikan bahwa HIV/AIDS tujuannnya agara masyarakat terus sehat dan bisa menghindari penyakit mamatikan itu. Di Kotim sendiri sudah ada yang terkena penyakit tersebut. Sehingga bagi orangtua dapat menjaga anaknya masing-masing agar terhindar dari pergaulan bebas dan sebagainya.
(jmy/beritasampit.co.id)