​Imbas Razia Tambang Pasir, Ratusan Sopir Menganggur

    SAMPIT – Setelah adanya oprasi razia mendadak yang di lakukan Polres Kotim, kepada sejumlah tambang yang berada di kawasan KM, 9 hingga KM 18 arah Sampit Pangkalan Bun.

    Area tambang pasir yang masuk Kawasan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit Kotawaringin Timur, terpaksa berhenti beroprasi dan ratusan sopir truk yang mengharapkan pekerkerjaan sebagai sopir angkutan pasir terancam kehilangan pekerjaan.

    Menurut Yono salah satu sopir truk tambang pasir mengatakan bahwa sudah 5 hari mereka tidak bekerja akibat dihentikannya aktivitas tambang.

    “Sejak Kamis, setelah adanya razia mendadak, kami sampai hari ini tidak kerja dan kehilangan penghasilan kami. Kami juga banyak tanggungan hidup, buat bayar kreditan truk, buat keluarga dan banyak lagi, dari mana kalu bukan dari pekerjaan kami sebagai sopir,” ujarnya, Senin (10/04/2017).

    Yono berharap pemerintah daerah dapat menyelesaikan permasalahan bagaimana baiknya supaya pekerjaan mereka sebagai sopir tidak hilang akibat penghentian galian tambang pasir tersebut.

    “Kami semuanya meminta pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan ini dan memahami apa yang kami ratusan sopir truk rasakan. Jika memang ada solusinya apa, bagaimana, kami siap asalkan ada keadilan bagi kami yang meamang mengharapkan pekerjaan ini,” jelas Yono.

    Lagian pula lanjut Yono, tambang pasir yang di tutup tersebut adalah salah satu tambang terbesar yang hampir 100 persen sebagai material untuk pembangunan di Kotim. “Jika tambang galian di tutup liat saja, pembangunan di Kotim bakal lumpuh total,” sebutnya.

    (fzl/beritasampit.co.id)