​Kotim Gencar Sosialisasi Pencegahan Karhutla Sekaligus Simulasi

    SAMPIT – Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilaksanakan dikecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur berlangsung di Aula Kecamatan, Kamis (27/4/2017).

    Acara sosialisasi yang berlangsung pukul 08.00 wib hingga pukul 11.30 WIB, dari Damkar melakukan praktik cara menangani terbakarnya tabung gas LPG.

    Kemudian acara sosialisasi simulasi dilaksanakan usai makan siang di Kelurahan Baamang Barat. Dengan peektik itu para Balakar Kelurahan diberikan praktik oleh tim Damkar menggunakan selang dan cara menembakkannya ke kekobaran api ketika simulasi itu.

    Berikut cara menyepriotkannya, hingga yang bersangkutan harus diatas arah angin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kotim melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Sutoyo ketika menyampaikan kepada semua yang hadir.


    Bahwa oleh Presiden Joko Widodo, pencemaran udara yang sangat menggangu baik ganguan kesehatan, termasuk tumbuh-tumbuhan akibat dari lahan gambut tersebut.

    Dikatakanya, kebakaran lahan tahun 2015 lalu hasil panen juga sangat berubah signifikan. Diantaranya, hasil panen berkurang dan terganggu hingga masyarakat yang jadi imbasnya karena hasil buah sawit terganggu.

    Dampaknya juga yang karena dari ketidaktahuan kita manusia sehingga banyak kebakaran hutan tahun 2015 lalu. Waktu itu katanya, semua puskesmas dan rumah sakit penuh bahkan kecamatan Baamang sampai menyediakan rumah singgah untuk para pasien dari masyarakat yang kena sakit waktu itu nan tidak tertampung, ujar Sutoyo

    Karena waktu itu penyakit semakin rentan di masyarakat ada yang kena diare, namun ispa yang paling terparah dampaknya bagi orang-orang yang kita sayangi.

    Lanjutnya, dampak dari asap juga menyerang Ibu hamil termasuk janinya dalam perutnya juga terganggu dan daya IQ nyapun menurun. Dan memulihkan serta penyembuhannyapun katanya, membutuhkan jangka waktu 10 tahun baru bisa normal.

    ” Karena asap kala itu janin dalam perut ibunya juga terganggu, mulai balita sampai umur 10 tahun yang terkena asap lahan gambut hingga tiga tahun yang terhirup berturut-turut daya ingatnya menurun. Karena berbagai macam racun yang terhirup dari dampak kebakaran lahan itu,” tandasnya Sutoyo.

    Ditambahkannya, sekarang masyarakat sudah menyadari dari dampak kebakaran lahan itu. Kami yakin yang kita sosialisasikan itu dampak dari karhutla tersebut.

    “Penyebab gangguannya sangat besar kepada makhluk hidup didalamnya termasuk kita serta anak-anak kiita sendiri. Saya yakin karena ketidaktahuan kita dwngan sosialisasi ini kita sadar jangan membakar dan menjaga lahan sekitar kita,” tandasnya.

    Hadir dalam pemateri Sosialisasi itu, BPBD Kotim yang diwakili Kabid Darlog, Suyanto, Camat Baamang HM Yusransyah, Damkar Kotim, Kapolsek, Koramil, serta Lurah dan Kepala Desa, RT/Rw hingga warga masyarakat petani dan pekebun.

    (mar/beritasampit.co.id)