​Isu Teroris di Sampit Hanya Hoax ?

    SAMPIT – Kabupaten Kotawarin Timur (Kotim) beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan adanya isu masuk teroris di wilayah hukum Polres Kotawaringin Timur.

    Komandan Kompi Subden 1 Denb Pelopor Sampit Satuan Brimob Polisi daerah (Polda), Kalimantan Tengah (Kalteng), Iptu Agung mengatakan untuk isu teroris yang sering dibicarakan masyarakat, tentu saja menjadi perhatian anggota brimob selaku tim anti pananganan terosisme.

    “Kami pihak Brimob telah melakukan beberapa penanganannya yang sangat lebih extra lagi, dengan melakukan kegiatan rutin yaitu 21 atau yang sering di bilang razia. Perintah dari pimpinan kami di Polda harus giat melakukan satu minggu sekali atau dalam satu minggu dua sekali,” kata Iptu Agung (11/5/2017).

    Agus juga menambahkan perintah dari pimpinan tetap mereka jalankan dengan melakukan aksi 21. Masalah teroris itu agar dapat cepat diantisipasi seperti masuknya teroris dari luar daerah kotim, dan bukan masalah teroris yang menjadi perhatian tetapi juga terkait dengan peredaran narkotika, obat daftar G.

    “Semuanya akan terlaksana dengan baik jika masyarakat kotim dapat bekerjasama dalam memberantas atau memberikan informasi terkait dengan adanya isu teroris. Kalau dulu pakai dengkul sekarang pakai otak yaitu dengan melakukan pendekatan kepada para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan seluruh masyarakat kotim agar bumi habaring hurung ini tidak ada ganguan dari berbagai macan jenis, terutama peredaran obat daftar G, narkotika dan terorisme,” lanjut Agus.

    Agus juga menambahkan terkait dengan banyaknya info bahwa yang memasok obat daftar G ini dari Kalimantan Barat untuk wilayah Sampit, tapi sampai saat ini belum ada di temukan.

    “Memang ada isu tapi tidak ada, makanya kami sebut 21. Kami kan ada Resmob, tugas mereka melihat, mendeteksi, membuntuti, dan apabila sudah pul baket baru kita tindak lanjuti,” terangnya

    (im/beritasampit.co.id)