​Kepala Inspektorat Menyayangkan Tindakan OTT Tanpa Ada Koordinasi Tim 

    SAMPIT – Kepala Inspektorat Kotawaringin Timur (Kotim) Otter, menyayangkan tindakan oknum Satpol PP yang melakukan Oprasi Tangkap Tangan (OTT) di Puskesmas Ketapang I, yang diduga dilakukan 3 oknum dari pihak Puskesmas karena memotong uang insentif pegawainya.

    Akan tetapi menurut dia, tindakan Satpol PP tersebut terkesan bergerak sendiri. Sebab, tanpa adanya koordinasi dengan tim terlebih dahulu.

    “Memang sesuai prosedur, harusnya ada koordinasi dengan tim terlebih dahulu, akan tetapi sampai dengan sekarang belum ada, itu yang kami sayangkan,” jelas Otter, Jumat (7/7/2017) sesusai menghadiri rapat olah perkara diruang rapat Setda Kotim.

    Otter juga menerangkan bahwa dibentuknuya tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) bertujuan untuk memberantas adanya pungutan liar yang memberatkan masyarakat yang merasa dirugikan.

    Karena dari hasil rapat tertutup dalam pembahasan permasalah yang diduga pungli tersebut, Otter mengatakan bahwa dari keterangan kepala Puskemas bersangkutan mengatakan, pungutan yang dilakukan sebenarnya sudah dibahas dan disetujui oleh pegawai Puskesmas. Akan tetapi ada beberapa pegawai yang tidak sepakat dan keberatan.

    Bahkan lanjutnya lagi, pihak Puskesmas dari keterangna Kepala Puskesmas nya, sebenarnya tidak menitikberatkan kepada pegawai yang keberatan untuk dipotong insentifnya.

    “Sebenarnya kan bukan masalah jika pungutan itu untuk kepentingan mereka sendiri, yang katanya utuk keperluan biaya akreditasi Puskesmas. Jika memang keberatan harusnya buat surat keterangan terlebih dahulu,” tutupnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (5/7) telah dilakukan OTT yang dilakukan oleh oknum Satpol PP terhadap 3 orang pegawai Puskesmas Ketapang I dan kasus ini lagi di dalami oleh tim Saber Pungli, apa masuk kategori pungli atau bukan.

    (fzl/beritasampit.co.id)