​Ketahuan Bawa Zenith, Pegawai Honorer Ini Ingin Sogok Wartawan Saat Razia Gabungan

    SAMPIT – Tertangkapnya dua orang pria yang berinisial S (29) dan H (26) yang mulanya diberhentikan oleh petugas gabungan dari tim gabungan razia jajaran Polantas, Satreskoba dan Satreskrim Polres Kotim, Rabu (11/7/2017) malam ternyata membuahkan hasil.

    Razia tersebut dilaksanakan mulai pukul 21.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB di jalan Tjilik Riwut didepan kawasan Stadion 29 November Sampit. Pada Selasa (11/7/2017) malam. Disela-sela razia tersebut memberhentikan kendaraan yang ditunggangi S dan H.

    Lantaran kondisi mereka terlihat tidak normal, setelah diperiksa petugas ternyata mereka membawa obatan jenis daftar G berupa zenith (Charnophen). Sehingga polisi memintai keterangan nya.

    Kasat Reskrim Polres Kotim, yang selaku komando lapangan AKP Samsul Bahri, S.E. S.IK, menerangkan kedua pria tersebut akan diamankan di kantor Polres Kotim untuk sementara, guna mendalami dimana mereka melakukan transaksi pembelian obat terlarang tersebut. Nanti akan kita arahkan anggota Satuan Narkoba (Satreskoba) untuk mendalami dimana mereka membeli obat itu.

    Setelah selesai di periksa petugas, saat wartawan beritasampit.co.id mengambil foto. Mereka memanggil wartawan dengan sembunyi-sembunyi. Namun hal tersebut hanya menjadi lelucon karna kondisinya yang kurang normal dibawah pengaruh obat terlarang tersebut.

    “Hey hey, mas jangan diberitakan ya. Saya hanya honorer staf di sekolah teman saya juga honorer. Mohon jangan diberitakan, saya hanya punya uang Rp 100.000 saja, kalau mau ambil saja asal jangan diberitakan,” ungkap (H) pria berumur 26 tahun itu sambil merayu.

    Namun, bujukan dan rayuannya itu tak dihiraukan wartawan yang sedang meliput razia tersebut. Berulang kali ia memanggil hingga menambah nominal uang yang mereka maksud untuk tidak mengekspos.

    “Mas, ayo saya tambah ini ada Rp 300.000 hanya sisa ini. Ambil saja asal jangan di beritakan,” bujuk (S) lelaki yang berusia 29 tahun itu.

    Namun walaupun mereka ingin memberi uang sogokan terhadap wartawan yang sedang meliput dan memoto kejadian tersebut. Itu hanya menjadi bahan candaan bagi wartawan yang saat itu meliput dan anggota yang sedang bertugas.

    (jmy/beritasampit.co.id)