PALANGKA RAYA-Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya mendeteksi sebanyak 1.445 titik panas atau hot spot yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Sementara berdasar data di laman resmi BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya di bmkgpalangkaraya.com/karhutla/titik-panas, disebutkan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Tengah selama 10 hari terakhir mencapai 3.187 titik panas, mengutip antaranews, Jumat 6 Sepetember 2019.
Dana untuk penanganan Karhutla, khususnya di wilayaha Kota Palangka Raya, setidaknya hingga sampai bulan Agustus lalu, Pemerintan Kota Palangka Raya telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 2,3 Miliar dari dana yang tersedia sebesar Rp 2,7 Miliar.
Menurut Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto, pada tanggal 6 September 2019 lalu, penggunaan anggaran senilai Rp 2,3 miliar itu di antaranya untuk pembentukan tim satuan tugas Karhutla termasuk tahapan penanggulangan kebakaran lahan.
Akibat Karhutla, kompas.id, tanggal 8 Agustus 2019 menyebutkan, luas lahan terbakar di Kalimantan Tengah mencapai sekitar 753 hektar dengan jumlah kebakaran mencapai 223 kejadian dalam seminggu terakhir.
Sementara itu, headline news metrotv, pada 14 Aguatus 2019 lalu menyebutkan luas kebakaran hutan dan lahan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah sudah mencapai lebih dari 1.400 hektare.
Dampak pada kesehatan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah, tercatat lebih dari 9.000 orang penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA, mengutip borneones, Rabu 12 September 2019.
Karhutla tidak saja berdampak pada kesehatan manusia, binatang liar juga jadi korban kehilangan tempat tinggal bahkan mati ikut terbakar. Di Desa Bungur, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat ditemukan satu individu orang utan jantan.
Dalan akun facebook @Save Our Borneo, 27 Aguatus 2019, mengupload video orang utan yang nampak kebingungan berada di kawasan perkebunan besar swasta kelapa sawit PT KSA, setelah berhasil keluar hutan menyelamatkan diri dari kebakaran hutan di Desa Bungur.
Baru-baru ini, di belakang gedung SMAN 1 MHS Samuda, Kotawaringin Timur di temukan ular piton mati terbakar sebsar paha kaki orang dewasa dengan panjang 10 meter. Ular malang tersebut ditemukan oleh warga saat memadamkan api yang membakar lahan dibelakang sekolah wilayah tersebut.
“Ular piton di dapat warga seusai habis kebakaran lahan dua hari yang lalu. Persisnya diatas lahan masyarakat belakang SMAN 1 MHS yang panjang mencapai sepuluh meter,” ujar Suharlina memperlihatkan foto ular piton via selulernya kepada beritasampit.co.id, Sabtu (14/9/2019).
Sebelumnya, beredar sebuah video tiga ekor ular mati terbakar. Dua besar dan satu kecil. Tidak ada keterangan menyebutkan lokasi kejadian. Namun dari logat bahasanya lokasi ditemukan olar tersebut antara berada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
(gra/beritasampit.co.id)