Omnibus Law Ancam Konsumsi Rumah Tangga Makin Tertekan

Fadli Zon. Dok: Istimewa

JAKARTA— Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan draf Omnibus Law Rancangan undang-undang Cipta Kerja membuat konsumsi rumah tangga di Indonesia semakin tertekan.

Sebab menurut Fadli, sistem pengupahan akan berlaku per jam, yang dikhawatirkan menghapus upah minimum. Dampaknya, terhadap perlambatan ekonomi karena konsumsi masyarakat menurun.

Padahal, Fadli bilang dalam struktur ekonomi Indonesia, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA:  Legislator Gerindra Optimistis Maluku Jadi Role Model Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

“Dimana bobotnya mencapai 56,6 persen,” ujar Fadli, Senin, (9/3/2020).

Bagi investor, kata Fadli, hal tersebut jelas akan menjadi catatan negatif yang signifikan atas beleid Omnibus Law karena potensi ketegangan di Indonesia potensial meningkat, akibat luasnya penolakan atas RUU sapu jagat tersebut.

“Inilah yang saya sebut sebagai triple kesalahan pemerintah. Mereka telah salah baca situasi, salah diagnosis, dan salah menyusun resep sekaligus,” pungkas Fadli Zon.

BACA JUGA:  Polwan Tangguh dari Malut, Bripda Ikja Mewakili Indonesia dalam Ajang WPFG 2025 di Amerika

(dis/beritasampit.co.id)