SAMPIT – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontorkan sedikitnya 22.000 ton gula pasir yang baru saja didatangkan dari India.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengisi kebutuhan gula di pasar rakyat pada bulan Ramadhan dan Lebaran, sehingga tidak ada kekhawatiran di masyarakat.
“Impor gula tersebut baru sebagian dari ijin impor yang diberikan negara kepada BULOG dari total 50.000 ton. #Imporgula merupakan bagian dari penugasan negara untuk #stabilisasiharga gula pasir,” kata Budi Waseso, usai rapat pimpinan internal BULOG di Jakarta, Kamis 14 April kemarin, kutip pada akun Instagram Perum Bulog
Sebagaimana diketahui bahwa harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadan hingga saat ini mencapai harga Rp.19.000/kg sehingga perlu ada intervensi yang masif dari pemerintah. Dengan stok yang dikuasai, Perum BULOG sangat optimis dapat menekan harga gula kembali ke HET Rp.12.500,- /kg.
Sementara itu, kasi Akuntansi Bulog sub divisi regional Sampit, kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim, Fetrus R mengatakan hingga saat ini gula pasir yang telah didatangkan sejak pekan lalu sebanyak 75 ton telah menipis.
“Saat ini persediaan masih belum habis, dan masih kita jual. Insyaallah hari Sabtu atau Minggu ini akan datang lagi. Kita juga melakukan pembatasan terhadap pembelian, kita batasi pembelian 2 Kg per hari per orang,” sebutnya, Jumat 15 Mei 2020
Terpisah, Sukamto kepala gudang Bulog KM 9 Sampit Jalan Jenderal Sudirman menyebutkan bahwa sebelumnya pembatasan pembelian mulai dari 6 Kg per orang, menurun menjadi 4 Kg hingga 2 Kg per orang per hari.
“Mungkin nanti tanggal 16 datang lagi,” singkat Sukamto
Pembatasan pembelian diharapkan untuk pemerataan agar setiap masyarakat kebagian mendapatkan gula pasir dengan harga terjangkau dari Bulog.
(jmy/beritasampit.co.id)