Indonesia Anut Perekonomian Kerumunan di Tengah Pandemi Covid-19

Diskusi Empat Pilar MPR 'Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi' di Media Center Parlemen Senayan Jakarta, Senin, (31/8/2020). Foto: beritasampit.co.id/Adista Pattisahusiwa

JAKARTA— Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM, Rully Indrawan mengatakan bahwa Indonesia menganut perekonomi kerumunan dimana 90 persen digerakkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Rully menyampaikan hal itu dalam diskusi Empat Pilar MPR di Media Center Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, (31/8/2020).

“Jadi, saya kira di atas 90 persen ya, pelaku usaha yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun sangat tinggi di Indonesia,” tutur Rully.

Dialog bertajuk ‘Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi’ itu dihadiri Anggota MPR RI dari PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, Anggota MPR RI fraksi Demokrat Herman Khaeron dan Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR Desak Plt Dirjen Minerba Koordinasi Terkait IPR di Kepulauan Bangka Belitung

Rully berkata fenomena kontribusi UMKM banyak di berbagai negara bukan hanya Indonesia. Di negara maju sekalipun Jepang, Singapura, bahkan di Amerika pun memang kontribusi UMKM sangat signifikan.

Namun, Rully bilang yang membedakan UMKM Indonesia dengan negara lain  adalah kriteria.

“Terkait standarisasi, kelas kriteria kita memang berbeda dengan negara lain,” imbuh Rully.

Untuk itu, Rully berharap model perekonomian kerumunan tersebut akan menjadi sebuah aset bangsa di tengah Pandemi Covid-19.

“Ini penting menurut saya, para pendiri bangsa kita dahulu juga sepakat ekonomi gotong royong. Yang memiliki makna adanya kesempatan bagi khalayak ramai atau masyarakat luas untuk berkiprah di dalam kegiatan ekonomi, karena kelembagaan UMKM yang kuat sangat dibutuhkan bangsa saat ini,” pungkas Rully Indrawan.

BACA JUGA:   Polri Siap Amankan Rumah Kosong Saat Periode Mudik Lebaran 2024

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah juga mengakui struktur perekonomian Indonesia sebenarnya yakni ekonomi kerumunan yang menopang bangsa Indonesia saat ini.

“Sisi positif ekonomi kerumunan tentu kalau satu gulung tikar, masih banyak yang bisa menopang. Ini agak berbeda dengan ekonomi berbasis konglomerasi dimana satu konglomerat gagal seperti 1998 maka itu akan mengakibatkan ekonomi kita turun ke bawah cukup dalam, jadi UMKM bantalan buat ekonomi kita saat ini di tengah Pandemi Covid-19,” kata prof Firmansyah.

(dis/beritasampit.co.id)