Srikandi Komisi II DPRD Kotim Minta Sektor Investasi Dibenahi

IST/BERITA SAMPIT - Hj Darmawati, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj Darmawati meminta Pemerintah Daerah harus berani dalam membenahi sektor investasi di daerah Kotim. Karena selama ini menurutnya, masih banyak perusahan yang beroperasi masih tidak tertib dan taat terhadap aturan.

“Pemerintah Daerah harus berani untuk melakukan pembenahan di sektor investasi, dari penataan investasi itukan bisa dilakukan melalui program audit perizinan yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah sehingga bisa tertib dan taat terhadap aturan,” jelas Hj Darmawati, Rabu 9 September 2020.

Legislator partai Golkar ini menuturkan, bahwa keberanian penataan invetasi daerah menuju ke arah yang tertib dan taat kepada aturan harus benar-benar diberlakukan, sehingga semuanya nyaman dan aman dalam dunia usaha di Kotim. Karena selama ini para investor yang masuk ke daerah dengan julukan bumi gotong royong (Habaring Hurung) cenderung masih banyak yang ‘nakal’.

BACA JUGA:   PDIP Semakin Kokoh dengan 10 Kursi, Gerindra Geser Posisi Golkar

“Banyak laporan masyarakat terkait kewajiban yang harusnya dipatuhi justru diabaikan oleh para investor seperti pelaksanaan plasma, program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga akibatnya sering terjadi permaslahan antara pihak investor dan masyarakat,” bebernya.

Sementara itu diungkapkan, regulasi diatas kertas memang sangat baik dan sudah bagus, tetapi ditahapan pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Ia mengaku sangat prihatin, ditengah investasi yang tinggi justru masyarakat lokal kehidupannya semakin terabaikan, karena tidak sedikit mereka yang hidup di sekitar kawasan perusahaan berada dibawah garis kemiskinan atau ekonominya rendah.

BACA JUGA:   Dewan Kotim Sarankan Simpang Sebabi Menjadi Kelurahan

“Dengan adanya pembenahan, saya berharap para investor dapat memperhatikan kehidupan masyarakat disekitar mereka, karena selama ini masih ada perusahan yang tidak memperhatikan masyarakat sehingga sering terjadi perselisihan,” tutup Darmawati. (im/beritasampit.co.id).