Compo Sampari, Tradisi Menyematkan Keris pada Anak Yang Akan Dikhitan

Tampak salah satu Tokoh Agama, H. Abdullah H. Ahmad saat menyematkan Keris(Compo Sampari dalam Bahasa Bima) 

BIMA – Compo Sampari, adalah tradisi menyematkan keris pada anak yang  akan dikhitan atau disunat. Tradisi dan budaya lama masyarakat Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini jarang sekali ditemui, bahkan terancam punah.

Upaya melestarikan Compo Sampari dilakukan oleh keluarga Suciyati. Warga Desa Parado Rato Kecamatan Parado Kabupaten Bima ini mengadakan pengajian dengan tradisi Compo Sampari pada putranya yang akan dikhitan, Senin 20 Juli 2022

Warga setempat pun antusias untuk menyaksikan dan memeriahkan kegiatan itu meski harus melawan dinginnya suasana malam.

Kegiatan pengajian dan Compo Sampari yang dilakukan malam hari menjelang khitanan tersebut  menjadi tontonan yang mengasyikkan, sehingga terbukti dengan hadirnya ratusan masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi tradisi unik tersebut.

BACA JUGA:   Parado di Masa Akan Datang, Tantangan Ketika Tak Ada Putra Asli di DPRD

Hasanuddin, perwakilan dari keluarga mengatakan, Compo Sampari (menyematkan Keris) tersebut menjadi rutinitas masyarakat parado dan menjadi kebanggaan masyarakat Bima pada umumnya.

“Alhamdulillah pada malam hari ini sungguh luar biasa yang di berikan oleh allah swt, sehingga kita bisa hadir di rempat ini, dalam rangka pengajian khitanan putra dan putri kami,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Hasanuddin juga menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal -hal yang tidak sesuai dengan status sosial para undangan dan masyarakat

“Selamat datang, mudah – mudahan kehadiran para undangan di berkahi oleh Allah, atas kehadiran bapak dan ibu serta para undangan, kami keluarga besar dari ibu Suciyati ucapkan terima kasih yang setulus – tulusnya, mudahan setiap langka bapak dan ibu serta para undangan di balas oleh Allah SWT,”  tuturnya

BACA JUGA:   Parado di Masa Akan Datang, Tantangan Ketika Tak Ada Putra Asli di DPRD

Keterlibatan semua pihak dalam mendukung dan membantu persiapan acara ini pun sangat luar biasa

“Ini merupakan suatu kehormotan bagi keluarga kami, dengan terlibatnya para warga di sekitar dusun lima ini sangat membantu dan sangat meringankan kami, sehingga acara pengajian ini berjalan lancar dan meriah ”

Kegiatan pengajian dan menyematkan keris tersebut turut di meriahkan oleh ceramah agama, dan di hadiri oleh Kepala Desa Parado Rato, Kepala Desa Parado Wane, Kepala Desa Parado Lere, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta masyarakat Desa Parado Rato. (Nain/beritasampit.co.id)