SAMPIT – Ratusan burung jenis Colibri Ninja yang bernama latin Leptocoma sperata yang dibawa dari sebuah truk poso bertujuan menuju Semarang melalui Pelabuhan Pelindo III Sampit akan berlayar menggunakan KM Kirana I, berhasil digagalkan.
Petugas dari BKSDA Pos Sampit bersama Pos Karantina Pertanian berhasil menyita dan melepasliarkan kembali ratusan butung itu, pada Jumat, 1 Juli 2022 pagi.
Menurut Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Muriansyah bahwa diketahui pemilik sekaligus sopir truk yang membawa burung itu bernama Belinda Luky Yuhannas. Pihaknya mengaku telah memberikan pengarahan dan teguran keras kepada pemilik tersebut.
“Kami petugas Pos Sampit menerima laporan itu lantas menghubungi Kepala SKW II di Pangkalan Bun guna melaporkan giat tersebut. Setelah melapor kepada pimpinan, dan dengan pertimbangan, lokasi habitat untuk pelepasliaran burung jenis Colibri masih ada di Kotim,” ungkap Muriansyah.
Guna menghindari banyaknya kematian burung yang disimpan di dalam box, sekitar pukul 8.30 WIB petugas BKSDA Pos Sampit bersama pihak Karantina langsung melepasliarkan burung tersebut di wilayah Kecamatan Seranau, atau di Desa Mentaya Seberang.
Dalam giat pelepasliaran, burung yang berhasil dilepasliarkan sebanyak 604 ekor, sedangkan yang mati 4 ekor. Murianysah menjelaskan bahwa burung Colibri Ninja dalam aturan terbaru yakni permen 106 tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi UU, Colibri Ninja tidak lagi masuk dalam jenis burung yang dilindungi.
“Tapi, untuk warga membawa burung yangt idak dilindungi UU keluar Kalteng, misal ke Jawa, dibolehkan maksimal dua ekor dan harus dilengkapi surat dari karantina. Yaitu menyatakan kesehatan satwa tersebut dan surat dari BKSDA. Namanya SATS-DN atau surat angkut tumbuhan dan satwa dalam negeri,” beber Muriansyah.
Menurutnya apabila tidak ada pengaturan atau pengawasan, burung di Kalteng besar kemungkinan habis diangkut keluar Kalteng.
“Burung Colibri Ninja, sangat penting di alam. Disebut juga burung penghisap madu dan burung itu membantu proses penyerbukan di alam hutan. Meski demikian burung itu juga terdapat habitatnya di Pulau Sumatera dan Sulawesi,” tutupnya. (Rakhmadjimmy/beritasampit.co.id).