SAMPIT – Ketidakpuasan korban evaluasi Tenaga Kontrak (Tekon) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) berbuntut panjang.
Pasalnya, dari hasil audiensi hari ini di Kantor Bupati Kotim, mereka kembali kecewa karena pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) tidak ada.
Hal tersebut membuat mereka merencanakan aksi demonstrasi yang lebih besar dari sebelumnya yang dilakukan pada Senin, 4 Juli 2022 kemarin di Gedung DPRD Kotim.
“Nantinya pada 11 Juli mendatang kami akan melakukan aksi demonstrasi lagi yang lebih besar. Kami akan bawa keluarga dan warga desa,” kata Febri salah satu Tekon, Jumat, 8 Juli 2022.
Sementara itu, menurut Kuasa Hukum Tekon, Nurahman Ramadani bahwa dampak dari pemutusan Tekon bukan hanya memutus roda ekonomi. Tetapi juga ada masyarakat yang dirugikan, yaitu dengan pelayanan publik yang tidak berjalan maksimal.
“Ada dampak yang akan dirasakan nantinya akibat pemutusan masa kerja. Tekon sangat berperan penting, terutama untuk melakukan pelayanan publik,” tutupnya. (Rakhmadjimmy/beritasampit.co.id).