Pedagang Ramai Pindah Lapak ke Kawasan Nur Mentaya Sampit

NARDI/BERITA SAMPIT- Kawasan Terowongan Nur Mentaya Jalan Tjilik Riwut Sampit selalu ramai dikunjungi masyarakat.

SAMPIT – Ramainya pengunjung kawasan terowongan Nur Mentaya Jalan Tjilik Riwut Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur membuat para pelaku usaha mendirikan lapak dagangan. Hanya sedikit pedagang baru yang bermunculan, kebanyakan pedagang yang sudah berjualan di tempat lain kemudian berpindah ke kawasan PJU berbentuk terowongan cahaya itu.

Liana salah satu penjual aneka jajanan mengaku sudah berjualan di kawasan pasar Al Kamal Jalan H Mansyur. Dirinya memindahkan dagangannya ke kawasan Nur Mentaya karena menilai kawasan tersebut menjadi daya tarik masyarakat untuk ke depannya.

“Saya pindah di sini karena lebih ramai ditambah lagi sewa di tempat yang lama semakin naik harganya,” ucapnya, Rabu 4 Januari 2022.

Dia berharap agar antusiasme masyarakat tidak menurun dan kawasan PJU Nur Mentaya tetap ramai, dan juga biasa sewa lahan tidak semakin naik.

Sementara itu, Rina mengaku berjualan di sekitar Jalan Walter Condrad, kemudian membuka cabang di kawasan Nur Mentaya. “Karena kawasan Nur Mentaya berpotensi ramai maka dibuka cabang minuman di sini, di tempat lain lebih sepi,” ujarnya.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari Kedepan

Salah satu pedagang lainnya dari Simpang Sebabi mengisi waktu liburan di Sampit dan berjualan di kawasan Nur Mentaya karena menilai kawasan tersebut masih menjadi favorit warga untuk bersantai dibanding tempat lainnya.

“Karena libur maka saya mengisi waktu berjualan di Nur Mentaya, jika sudah habis masa liburan akan kembali lagi jualan di Sebabi,” ujarnya.

Senada disampaikan pedagang jeruk peras, Fitri menyampaikan dirinya sering berpindah tempat, mulai dari wilayah Ketapang Sampit, Kota Besi, bahkan Ujung Pandaran saat tahun baru.

“Setelah perayaan tahun baru saya pindah ke sini kebetulan ada lahan milik keluarga, mumpung masyarakat masih ramai berkunjung ke Nur Mentaya maka saya mangkal disini,” ujarnya.

BACA JUGA:   Politisi Senior Inginkan Putra-Putri Kotim Jadi Gubernur 2024

Pelaku usaha menilai terowongan Nur Mentaya lebih ramai dan berpotensi meningkatkan omset penjualan mereka dibandingkan tempat lama mereka berjualan.

Kebanyakan penjual merupakan pindahan dari berbagai lokasi mulai dari pasar Baamang Hulu, Jalan Muchran Ali, MB Ketapang, bahkan area luar kota mulai dari Sebabi hingga Kota Besi serta beberapa tempat lain karena menilai kawasan Nur Mentaya lebih ramai dan akan menjadi pusat wisata kuliner masyarakat.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, kehadiran ikon baru Kota Sampit yaitu terowongan Nur Mentaya merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dengan adanya terowongan Nur Mentaya ini kami berharap kawasan ini akan menjadi ramai, banyaknya orang yang singgah, menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat untuk membuka usaha di sini,” kata Halikinnor saat meresmikan penyalaan perdana lampu terowongan Nur Mentaya, Sabtu 10 Desember 2022. (Nardi).