Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman: Mumpung Belum Parah, Pile Slab Pangkalan Bun-Kolam Perlu Perhatian Serius Pihak Provinsi

Ist/BERITA SAMPIT - Jembatan Layang/Pile Slab PBun-Kolam, yang saat ini kondisinya mulai kurang bagus (tanda panah), penyangga besi yany copot.

PANGKALAN BUN – Jembatan layang atau pile slab yang menghubungan Kota Pangkalan Bun-Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalteng khususnya masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sukamara dan Lamandau, mendapat sorotan serius dari DPRD Kobar.

Karena jembatan panjang sekitar 3 km lebar 9 meter yang menalan anggaran dari APBD Kalteng (tahun 2018, 2019 dan 2020) Rp294.837.984 Milliar, yang pada 15 Februari 2020 telah diresmikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, kini keberadaan mulai kurang bagus.

“Dipinggir jalan jembatan, kini sudah tumbuh rumput liar bahkan ada salah satu penyangga besi pinggir jembatan layang yang sudah copot. Mumpung kondisi jembatan belum begitu parah, perlu segera mendapat perhatian serius,“ kata Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman, yang rajin blusukan pakai Motor Traiolnya keliling Desa.


Jembatan Layang yang telah diberinama Jembatan Sugianto Sabran, kata Bambang Suherman perlu secara rutin  mendapat perawatan. Pasalnya, kini banyak lubang pembuangan air tidak berfungsi karena tertutup pasir dan ditumbuhi rumput, pas hujan jadi banjir.

“Pile Slab harus dilakukan perawatan secara rutin dan berkala, supaya diwaktu hujan tidak banjir air langsung turun. Sebab, kalau air menggenang cukup lama akan membuat aspal dan pinggiran badan jembata  cepat keropos , akibatnya  jalan jembatancepat rusak,” terang Bambang Suherman, Senin, 15 Mei 2023.

Diakui Bambang, ia sudah sering menyarankan dan melaporkan hal tersebut kepada Dinas PUPR Kobar, agar menyampaikan ke Satker Dinas PUPR Provinsi, sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

Menurutnya, infrastruktur yang sudah dibangun perlu ada perawatan yang rutin dan serius, agar dapat bertahan lama dan tetap terawat. “Jika masalah anggaran, tentu kita bisa upayakan gotong royong. Atau dengan pola yang lainnya, karena ini dari kita untuk kita bersama,” pungkas Bambang Suherman, yang getol menyampaikan statemen kritik membangun kepada pemerintah melalui media. (Man)

Follow Berita Sampit di Google News