SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, mencatat hingga 30 Agustus 2023 ini jumlah hotspot atau titik api terpantau di seluruh wilayah di Kotim terus bertambah dan mecapai 1.557 titik, dengan luasan lahan lahan terbakar mencapai 538,462 Hektare (Ha).
Karhutla terparah terjadi selama bulan Agustus 2023 ini yang mencapai 1.196 titik, terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan 613 titik, Teluk Sampit 204 titik, Kota Besi 141 titik, disusul Kecamatan MB Ketapang 85 titik dan Baamang 89 titik.
Berikut data rekapitulasi BPBD Kotim yang mencatat jumlah hotspot dari Bulan Januari hingga Agustus 2023 di 17 Kecamatan di Kotim :
1. Antang Kalang 81
2. Telaga Antang 74
3. Bukit Santuai 31
4. Mentaya Hulu 44
5. Tualan Hulu 32
6. Parenggean 21
7. Kota Besi 141
8. Cempaga Hulu 36
9. Cempaga 13
10. Telawang 58
11. Seranau 7
12. Baamang 89
13. Mentawa Baru Ketapang 85
14. Mentaya Hilir Utara 18
15. Pulau Hanaut 10
16. Mentaya Hilir Selatan 613
12. Teluk Sampit 204
Sementara jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tertinggi ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 80 kejadian dan Baamang 52 kejadian.
Untuk luas lahan yang terbakar seluas 538,462 ha, wilayah bagian tengah sekitar 199,677 ha atau 37,08 persen, dan wilayah selatan sebanyak 338,785 ha atau 62,92 persen lahan yang terbakar.
“Tidak bosan-bosannya kami mengimbau untuk masyarakat agar jangan membakar lahan, karena ini sudah sangat merugikan kita semua, selain udara kita tidak sehat, ancaman kabut asap sudah mulai terjadi menyelimuti di Kota Sampit kita tercinta ini,” tegas Kepala BPBD Kotim Multazam. (ilm).