SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Assisten III Sekretariat Daerah (Setda) M Saleh mengharapkan Museum Kayu Sampit menjadi salah satu wadah yang bisa memberikan pembelajaran dan edukasi bagi anak-anak didik dan masyarakat di Kabupaten Kotim.
Museum Kayu dapat menjadi media pembelajaran, museum merupakan estafet yang menghubungkan masa kini dan masa lampau.
“Museum memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran terutama ilmu-ilmu sosial,” ungkapnya, Rabu 30 Agustus 2023, dalam acara pembukaan Edukasi Wisata Museum yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim.
Barang-barang yang ada di museum itu tidak hanya merupakan barang antik dan kuno, namun memiliki informasi yang sangat banyak mengenai peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2015, museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunkasikannya kepada masyarakat.
Dengan menjadi tempat atau wadah menyimpan kekayaan budaya, museum dapat menjadi sumber informasi dari kehidupan di masa lampau, yang dapat menggambarkan aspek kehidupan masyarakat saat itu.
“Kita dapat mengetahui peristiwa dan prestasi yang dihasilkan di masa lampau untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya peninggalan yang menjadi koleksi museum merupakan tongkat estafet yang menghubungkan masa kini dan masa lampau.
“Pemkab mengimbau agar Dibudpar dapat terus mengkomunikasikan koleksi benda museum dan meningkatkan jumlah pengunjungnya, sehingga museum betul-betul memberi manfaat luas bagi masyarakat,” pungkasnya. (Nardi)